Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) merupakan kawasan konservasi yang dikelola untuk
perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya hayati, diantaranya melalui pengembangan wisata
buru. Salah satu satwa buru yang saat ini dikembangkan adalah rusa jawa (Rusa timorensis).
Namun, kehadiran spesies tumbuhan invasif berisiko menurunkan ketersediaan pakan bagi rusa
jawa, sehingga pengelola harus memenuhi kebutuhan pakan dari luar kawasan. Penanganan
masalah tumbuhan invasif ini perlu ditunjang oleh informasi yang memadai tentang aspekaspek ekologis, diantaranya mengenai asosiasi spesies invasif dengan tumbuhan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan spesies pakan dan non-pakan yang berasosiasi kuat
dan negatif dengan spesies invasif sebagai rekomendasi dalam peningkatan ketersediaan pakan
rusa sekaligus mengendalikan kehadiran spesies invasif. Pengambilan data dilakukan dengan
survei vegetasi di Cluster I area perencanaan buru seluas 200 ha untuk ditentukan
keanekaragaman pakan dan asosiasi spesies invasif dengan tumbuhan pakan dan non-pakan.
Survei vegetasi menggunakan plot kuadrat bertingkat berukuran 20×20 meter sebanyak 60
buah, yang disebar pada hutan alam (8 plot), hutan sekunder (35 plot), dan area terbuka (17
plot). Hasil analisis data vegetasi menunjukkan keanekaragaman pakan tertinggi ada di hutan
alam (Hˈ = 3,048), diikuti area terbuka (Hˈ = 2,872), dan hutan sekunder (Hˈ = 2,446). Spesies
invasif cenderung memiliki INP tertinggi di hutan sekunder (139,9), diikuti hutan alam (126,2),
dan area terbuka (44,3). Berdasarkan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi spesies invasif,
dipilih Ageratina riparia dan Clidemia hirta untuk diteliti asosiasinya. Analisis asosiasi
dilakukan melalui Tabel Kontingensi 2x2, kemudian dihitung kekuatan asosiasinya
menggunakan Indeks Ochiai (IO). Kekuatan asosiasi berada pada rentang 0-1, dengan 0
memiliki kekuatan asosiasi sangat rendah dan 1 memiliki kekuatan asosiasi sangat tinggi.
Berdasarkan analisis tingkat asosiasi, diperoleh informasi bahwa tumbuhan yang berasosiasi
kuat dan negatif dengan Ageratina riparia adalah Etlingia coccinea (1), Oplismenus
compositus (1), Clidemia hirta (0,756), Austroeupatorium inulifolium (0,926), Lantana camara
(0,707), Melastoma malabathricum (0,5), dan Rubus moluccanus (0,5). Beberapa spesies yang
berasosiasi kuat dan negatif dengan Clidemia hirta, yaitu Oplismenus compositus (0,756),
Carex baccans (0,756), Austroeupatorium inulifolium (0,535), Schima wallichii (0,535).
Berdasarkan informasi tersebut, untuk peningkatan ketersediaan pakan bagi rusa jawa perlu
dilakukan pengayaan dengan spesies, Oplismenus compositus, Melastoma malabathricum,
Rubus moluccanus, Carex baccans, dan Dysoxylum arborescens, karena selain memiliki nilai
IO tinggi, spesies tersebut tidak tergolong sebagai spesies invasif di kawasan TBMK