digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mitigasi bencana merupakan salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam konstruksi bangunan dan hal tersebut cukup rumit terlebih apabila dikaitkan dengan fakta tidak adanya informasi yang dapat digunakan untuk orang-orang menyelamatkan diri mereka sendiri. Maka dari itu, tugas akhir ini memperkenalkan mengenai network analysis untuk rute evakuasi darurat yang bertujuan untuk mencari rute terbaik menuju tempat aman seperti titik berkumpul tergantung pada situasi terkini. Jadi, pembuatan keputusan berdasarkan rute yang tepat akan dipilih berdasarkan kategori usia korban dan kondisi saat bencana terjadi, sehingga dapat mengurangi dampak buruk yang akan muncul. Algoritma Dijkstra menunjukan suatu algoritma perncarian rute terpendek antara gedung dan titik berkumpul dengan menghubungkan keduanya melalui data jalan. Model rute evakuasi ini dibentuk dengan menggunakan kombinasi antara model bangunan tiga dimensi yang dibangun dari data LiDAR, orthophoto, dan data lainnya yang berkaitan dengan pemodelan. Data LiDAR akan diklasifikasikan menjadi kelas permukaan dan bangunan dengan melakukan klasifikasi semi-automatic dan manual, lalu hasil data tersebut digunakan untuk pemodelan bangunan dengan melakukan vektorisasi bangunan, dan melakukan verifikasi manual pada bangunan dengan menggunakan bantuan data orthophoto. Bangunan tiga dimensi dapat digunakan dalam manajemen bencana dan respon darurat karena dapat menyediakan informasi penting seperti lokasi bangunan. Evaluasi dari model yang diajukan meningkatkan kemampuan penyelamatan diri sendiri yang mengarah pada berkurangnya dampak buruk yang akan terjadi.