digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP AVRIONESTI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

Ikan Kakap Putih atau barramundi (Lates calcarifer) adalah salah satu ikan tangkapan utama kategori demersal yang dapat hidup pada salinitas 0 - 40 psu dan pertumbuhannya optimal pada temperatur 27 - 36 oC. Permintaan yang cukup tinggi mendorong Kementarian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan pembudidayaan Kakap Putih di Perairan Karimun Jawa menggunakan teknologi keramba lepas pantai. Kondisi ekosistem dikaji untuk memprediksi laju pertumbuhan Kakap Putih serta produksi panen yang dapat dihasilkan. Oleh karena itu, dilakukan pemodelan ekosistem yang meliputi perhitungan nutrien, fitoplankton, zooplankton, dan detritus (NPZD) serta interaksinya dengan Kakap Putih sebagai predator tertinggi pada rantai makanan. Hasil menunjukan bahwa laju pertumbuhan Kakap Putih adalah 4,07 gr/hari dengan laju pertumbuhan tercepat (terlambat) terjadi jika benih ditebar pada bulan Agustus (November) dengan laju pertumbuhan 5,11 gram/hari (3,1 gram/hari). Lambatnya laju pertumbuhan benih yang ditebar pada bulan November terjadi karena pakan utama Kakap Putih pada fase awal pembenihan, yakni krustasea, memiliki kelimpahan yang rendah sehingga laju pertumbuhan di awal pembenihan menjadi lambat. Pada kondisi La Nina, perairan yang lebih hangat membuat konsentrasi pakan Kakap Putih menurun 0,1% dan menyebabkan laju pertumbuhan rata-rata Kakap Putih menjadi lebih lambat dari kondisi normal, yakni 4,03 gr/hari. Sedangkan pada kondisi El Nino, temperatur rata-rata perairan lebih dingin 0,24oC dibandingkan kondisi rata-rata 10 tahun membuat konsentrasi pakan Kakap Putih meningkat 0,01% dan mempercepat laju pertumbuhan rata-rata Kakap Putih menjadi 4,09 gr/hari.