Perpustakaan Digital ITB

Studi dilakukan di daerah Sangatta, Cekungan Kutai Bawah, Kalimantan Timur. Topik pembahasan dalam studi ini adalah karakteristik overpressure, mekanisme pembentukannya dan estimasi tekanan pori. Data yang digunakan dalam studi ini adalah log talikawat, laporan sumur pengeboran, data tekanan formasi, reflektansi vitrinit, dan geotemperatur. Dari hasil analisis pola log talikawat dan tekanan pori didapat bahwa semua sumur menembus zona overpressure. Puncak overpressure berada pada litologi dominasi batulempung. Puncak overpressure pada tiga sumur penelitian berada di Formasi Pulubalang dan hanya Sumur SD-1 yang puncaknya berada pada Formasi Balikpapan. Hal ini menunjukkan bahwa puncak overpressure bergantung pada litologi yakni dominasi batulempung, namun tidak bergantung pada formasi. Selain keberadaan dan puncak overpressure, dari analisis tersebut dapat diketahui juga bahwa mekanisme pembentukan overpressure pada daerah penelitian adalah nonloading. Integrasi analisis XRD dan SEM dilakukan untuk mengetahui diagenesis mineral lempung. Hasil analisis XRD dan SEM menunjukkan bahwa tidak terdapat rekaman dari diagenesis mineral lempung, yaitu ilitisasi mineral smektit. Analisis kematangan batuan induk diperoleh dari review penelitian sebelumnya dan pemodelan kematangan. Hasil dari analisis kematangan menunjukkan bahwa puncak kematangan batuan induk pada Sumur Pinang-1 bertepatan dengan puncak verpressure dan juga hasil pemodelan kematangan pada Sumur SD-1 juga menunjukkan hal yang serupa. Hal ini menjelaskan bahwa mekanisme non-loading pada daerah penelitian ini diakibatkan oleh pembentukan hidrokarbon pada batuan induk, bukan diakibatkan oleh diagenesis mineral lempung. Estimasi tekanan pori dengan Metoda Eaton cukup mendekati berat lumpur yang digunakan. Besarnya pangkat yang digunakan untuk perhitungan berkisar 1.5 hingga 2.2.