IDENTIFIKASI PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIO-EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP TIMBULAN SAMPAH DI IBUKOTA PROVINSI-PROVINSI DI INDONESIA
Indonesia sebagai negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Daya beli, pola konsumsi masyarakat, keragaman aktifitas dan kegiatan industri semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang menyebabkan terjadinya peningkatan pada jumlah limbah padat yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi dan analisis hubungan antara variabel sosio-ekonomi dan demografi terhadap timbulan sampah pada 33 ibukota provinsi di Indonesia. Kemudian dilakukan analisis cluster dan kuadran. Hasil analisis timbulan sampah digunakan untuk perencanaan infrastruktur pengelolaan sampah. Berdasarkan analisis cluster dan kuadran ibukota di Indonesia dibagi menjadi tiga pola. Pola pertama merupakan kelompok kota dengan timbulan rendah terkarakterisasi oleh daerah dengan PDRB dan kepadatan penduduk rendah, laju pertumbuhan penduduk tinggi serta laju pertumbuhan ekonomi sedang. Pola kedua adalah kelompok kota dengan timbulan sedang terkarakterisasi oleh dengan kepadatan penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi tinggi serta PDRB dan laju pertumbuhan penduduk sedang. Pola ketiga adalah kelompok kota dengan timbulan sampah tinggi terkarakterisasi dengan PDRB tinggi, kepadatan penduduk sedang serta laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi rendah. Hasil perencanaan infrastruktur menunjukkan hanya tujuh dari 29 kota dengan APBD lingkungan di atas biaya pengelolaan seluruh sampah kota yang dihasilkan pada tahun 2014. Alokasi APBD yang lebih baik dengan menggunakan proyeksi kebutuhan dana untuk pengelolaan sampah di tiap kota sebagai pembanding sehingga beberapa kota dengan APBD lingkungan di bawah biaya pengelolaan sampah dapat dinaikkan dan APBD lingkungan jauh di atas biaya pengelolaan sampah yang dibutuhkan dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.