digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adanya manifestasi yang ditemukan di atas permukaan berupa mata air panas, fumarol, dan batuan ubahan di Daerah XYZ Jawa Tengah sehingga diduga terdapat sumber panas bumi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan prospek panas bumi di Daerah XYZ Jawa Tengah dengan menggunakan data hasil pengukuran gravitasi dan magnetotellurik. Hasil dari kedua data tersebut akan dikorelasikan untuk menentukan struktur batuan di bawah permukaan berdasarkan nilai densitas dan resistivitas batuan. Dari struktur batuan di bawah permukaan maka kita dapat menentukan letak, luas, kedalaman, serta model sumber panas bumi. Berdasarkan data geologi, batuan penyusun daerah ini terdiri atas 3, yaitu batuan sedimen, batuan terobosan, dan batuan gunung api. Data pengukuran gravitasi yang tersebar di permukaan sebanyak 184 titik, sedangkan data pengukuran magnetotellurik sebanyak 25 titik. Berdasarkan metode parasnis, nilai densitas rata-rata batuan di Daerah XYZ adalah 2,2 gr/cc. Analisis data gravitasi menggunakan peta Complete Bouguer Anomaly (CBA), anomali regional, anomali residual kemudian membuat pemodelan ke depan. Sedangkan analisis data magnetotellurik menggunakan model diagram polar, induction arrow, pemodelan ke belakang 1-D, pemodelan ke belakang 2-D secara horizontal dan vertikal (penampang). Adapun jenis batuan di Daerah XYZ Jawa Tengah berdasarkan korelasi nilai densitas dan resistivitas meliputi clay, alluvium, sand, sandstone, limestone, marls, konglomerat, kalkarenit, breksi, kuarsa, andesit, tuf, dan lava. Hasil korelasi menunjukkan luas sumber panas di bawah permukaan diperkirakan 4,5 km2 pada kedalaman ± 2000 m. Model sumber panas di bawah permukaan berbentuk dome. Adapun clay cap terdiri dari batuan-batuan sedimen seperti clay, sandstone, dan marls, sedangkan pada bagian sumber panas terdiri dari breksi, kuarsa, andesit, tuf, dan lava.