Adanya manifestasi yang ditemukan di atas permukaan berupa mata air panas,
fumarol, dan batuan ubahan di Daerah XYZ Jawa Tengah sehingga diduga terdapat
sumber panas bumi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan prospek panas bumi
di Daerah XYZ Jawa Tengah dengan menggunakan data hasil pengukuran gravitasi
dan magnetotellurik. Hasil dari kedua data tersebut akan dikorelasikan untuk
menentukan struktur batuan di bawah permukaan berdasarkan nilai densitas dan
resistivitas batuan. Dari struktur batuan di bawah permukaan maka kita dapat
menentukan letak, luas, kedalaman, serta model sumber panas bumi. Berdasarkan
data geologi, batuan penyusun daerah ini terdiri atas 3, yaitu batuan sedimen, batuan
terobosan, dan batuan gunung api. Data pengukuran gravitasi yang tersebar di
permukaan sebanyak 184 titik, sedangkan data pengukuran magnetotellurik
sebanyak 25 titik. Berdasarkan metode parasnis, nilai densitas rata-rata batuan di
Daerah XYZ adalah 2,2 gr/cc. Analisis data gravitasi menggunakan peta Complete
Bouguer Anomaly (CBA), anomali regional, anomali residual kemudian membuat
pemodelan ke depan. Sedangkan analisis data magnetotellurik menggunakan model
diagram polar, induction arrow, pemodelan ke belakang 1-D, pemodelan ke
belakang 2-D secara horizontal dan vertikal (penampang). Adapun jenis batuan di
Daerah XYZ Jawa Tengah berdasarkan korelasi nilai densitas dan resistivitas
meliputi clay, alluvium, sand, sandstone, limestone, marls, konglomerat, kalkarenit,
breksi, kuarsa, andesit, tuf, dan lava. Hasil korelasi menunjukkan luas sumber panas
di bawah permukaan diperkirakan 4,5 km2 pada kedalaman ± 2000 m. Model
sumber panas di bawah permukaan berbentuk dome. Adapun clay cap terdiri dari
batuan-batuan sedimen seperti clay, sandstone, dan marls, sedangkan pada bagian
sumber panas terdiri dari breksi, kuarsa, andesit, tuf, dan lava.