digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi beberapa tahun akhir ini berdampak pada perkembangan dunia usaha yang menjadi serba digital. Dunia usaha yang konvensional pelan-pelan bergeser menjadi berbasis teknologi. J+A Architect sebagai perusahaan yang bergerak di bidang aristektur dan interior berusaha untuk memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk mengatasi permasalahan yang dialami sekarang seperti konsumen dengan jangkauan yang terbatas, proses desain yang memakan waktu lama, dan pembayaran yang tidak tepat waktu. Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisa SWOT untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan, dan ancaman bagi J+A Architect bila ingin mengembangkan bisnis model yang baru. Selain itu, juga dilakukan riset pasar mengenai usaha sejenis yang bergerak di bidang interior, furniture, dan pertukangan yang berbasis teknologi. Berdasarkan analisa data yang didapat dari bab sebelumnya, maka dilakukan analisa untuk membuat inovasi bisnis model yang berbeda dari yang sebelumnya. Analisa tersebut dituangkan dalam bentuk Bisnis Model Kanvas yang baru yang dilengkapi dengan metode analisa Porter. J+A Architect juga membuat nama baru yaitu Furniliv untuk bisnis model yang baru. Furniliv merupakan suatu perusahaan yang membuat furniture secara modular namun juga dilengkapi dengan jasa interior bila konsumen ingin membuat suatu ruangan secara utuh sesuai dengan template yang ditawarkan oleh Furniliv. Pada bagian terakhir berisi strategi implementasi, pelaksanaan operasional, dan perhitungan keuangan untuk beberapa tahun ke depan mengenai bisnis model yang baru. Selain itu, juga terdapat strategi penjualan dan distribusi untuk produk dan jasa Furniliv. Pada kesimpulannya, Furniliv dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, diharapkan bisa menjawab permasalahan yang dihadapi oleh J+A Architect.