digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP ALECIA ARTITA MIDORI 1 ABSTRAK pdf.pdf
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Sistem kanal merupakan salah satu cara yang dianggap efektif dalam mengendalikan masalah banjir. Sistem ini diterapkan hampir di seluruh sistem sungai di kota-kota besar di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Namun, dilihat dari aspek lingkungan, sistem kanal dianggap tidak memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan cenderung merusak ekosistem sungai. Kanal Banjir Timur merupakan salah satu sungai utama di Kota Semarang yang berfungsi sebagai pengendali banjir. Saat ini Kanal Banjir Timur tidak dapat berfungsi secara optimal sehingga menyebabkan banjir di daerah Semarang Timur. Pemerintah Kota Semarang sedang berusaha untuk mengurangi banjir tersebut dengan cara menormalisasi Kanal Banjir Timur agar daya tampung Kanal Banjir Timur bertambah. Normalisasi dengan membangun sistem kanal berbeton dirasa kurang memperhatikan aliran air secara alamiah, karena akan menghilangkan ekosistem bantaran sungai. Selain itu, air juga akan langsung dialirkan ke laut tanpa mengalami proses infiltrasi terlebih dahulu. Penelitian dan Perancangan Proyek Akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencoba menerapkan teori Eko-Hidraulik sungai dalam menciptakan desain sungai yang lebih natural yang dianggap lebih baik dalam menyelesaikan masalah banjir dan masalah lingkungan. Metode pengumpulan data mengunakan pengumpulan data primer dan sekunder. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode kualitatif dengan sifat deskriptif dengan pendekatan menggunakan teori Eko-Hidraulik. Terdapat penerapan kolam retensi dan constructed wetlands guna menahan, menyaring dan meresapkan air secara alami sebelum mengalir ke laut. Terdapat pompa injeksi pada musim hujan air dapat di injeksi ke dalam tanah. Penggunaan pompa injeksi dapat dilakukan berdasarkan hasil uji sampel kualitas air sungai dan sumur pada daerah tersebut. Penataan kembali bantaran sungai Kanal Banjir Timur dengan sistem yang lebih natural akan menciptakan ruang terbuka publik baru berupa ruang terbuka hijau publik dan kolam retensi yang dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai atraksi wisata baru di Semarang.