digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat alternatif dalam menggantikan beras di Indonesia. Akan tetapi, sistem budidaya jagung putih pada daerah Jawa lebih mengandalkan sistem budidaya seperti metode konvensional sehingga hasil produksi belum mencapai nilai potensial. Pengembangan metoda penanaman di lahan terbatas dengan alternatif komposisi media tanam dapat mengurangi penggunaan tanah. Penentuan komposisi pasir dengan tanah yang optimal diharapkan memiliki potensi produksi yang setara dengan produktivitas potensial. Penelitian ini dirancang untuk menentukan pengaruh pasir dalam pertumbuhan dan produksi jagung putih serta komposisi paling optimal untuk budidaya jagung putih. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 5 perlakuan komposisi (pasir 0%, 10%, 30%, 50% dan 70% v/v) dan 5 ulangan. Parameter yang diamati pada jagung meliputi tinggi tanaman, bobot kering akar, hijauan dan jagung putih sedangkan parameter media tanam meliputi rasio C:N, bobot isi, porositas, kadar air, mineral dan organik tanah. Pasir meningkatkan bobot isi dan porositas tanah namun menurunkan kapasitas lapang air dan produksi tanaman jagung. Perlakuan andosol 90% pasir 10% merupakan media paling optimal dengan tinggi tanaman 175,2 cm; bobot kering jagung putih sebesar 104,67 gram; bobot kering hijauan sebesar 88,67 gram; dan bobot akar kering sebesar 14,16 gram.