digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jembatan Cisomang merupakan jembatan yang berlokasi di ruas Jalan Tol Cipularang di KM 100+695 sampai dengan KM 100+947 dengan panjang 253,127 meter. Jembatan ini merupakan jembatan bertipe Pre-stressed Concrete Girders (Simple Beam and Continuous Integral) dengan enam buah pilar dan sistem pondasi bored pile berkedalaman 30 – 33 meter. Jembatan Cisomang mengalami keretakan dan pergeseran sebesar ± 50 sentimeter pada pilar ke-2 (P2) dari enam pilar penyangga jembatan bertipe portal (beam integral bridges). Pergeseran ini terjadi akibat akumulasi pergerakan tanah yang tipenya lambat dimana pondasi pilar ke-1 dan pilar ke-2 bertumpu pada tanah lapukan breksi vulkanik dan tanah lempung. Sungai Cisomang yang masih aktif hingga saat ini disertai dengan curah hujan yang tinggi juga menyebabkan tanah mengalami swelling sehingga pilar yang terletak di sudut miring mudah tergelincir. Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai analisis Jembatan Cisomang serta perkuatan jembatan berupa Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) yang dipasang untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada pilar jembatan. Analisis kondisi eksisting jembatan akan dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan kekakuan efektif pilar Jembatan Cisomang akibat pergeseran dan keretakan yang terjadi untuk mengeluarkan gaya dalam yang akan digunakan pada perhitungan perkuatan jembatan. Penentuan kekakuan efektif pilar dilakukan dengan kalibrasi momen yang didapatkan dari hubungan momen kurvatur penampang pilar dengan momen pilar dari pemodelan struktur jembatan. Kurvatur penampang pilar dihitung berdasarkan perpindahan pada pilar P2 dengan pendekatan yang diusulkan oleh Caltrans. Tinjauan momen kuvatur ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi plastis dan overstrength dengan bantuan software XTRACT. Selanjutnya, akan dikembangkan diagram interaksi P-M dari penampang pilar yang diperkuat oleh fiber reinforced polymer (FRP) yang merepresentasikan tahanan kombinasi gaya aksial dan momen lentur penampang. Pembuatan diagram interaksi P-M dengan perkuatan fiber reinforced polymer (FRP) mengacu pada peraturan ACI 440-2R.08. Diagram interaksi P-M akibat perkuatan ini akan digunakan untuk menganalisis kapasitas penampang dalam menahan pembebanan jembatan yang berupa beban mati, beban pergeseran, dan beban hidup. Peningkatan tahanan kombinasi aksial-lentur akibat perkuatan fiber reinforced polymer (FRP) adalah sebesar 40-70% pada daerah compression controlled dan 0-5% pada daerah tension controlled. Berdasarkan analisis ini, rasio beban ultimate dan kapasitas untuk kombinasi aksial lentur adalah 99,49%, untuk gaya geser sebesar 27,01%, dan untuk momen torsi sebesar < 1%. Sehingga, dapat disimpulkan beban pergeseran 500 mm pada pilar P2 dan beban hidup berupa beban lajur dan beban truk masih dapat dipikul oleh struktur jembatan.