Pendapatan yang diperoleh Indonesia dari praktik offshore outsourcing, khususnya sektor teknologi informasi, masih berada di bawah India sebagai pemimpin pasar. Hal ini mengindikasikan bahwa performa perusahaan sebagai vendor IT di Indonesia belum optimal. Performa perusahaan di lingkungan internasional terkait dengan kemampuan perusahaan yang dapat diperoleh melalui proses adaptasi. Proses adaptasi ditunjukkan oleh aktifitas-aktifitas untuk mendapatkan pengetahuan dan jaringan internasional. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan perusahaan selalu berasal dari pola pikir yang dimilikinya. Penelitian ini ingin mengetahui keterkaitan antara pola pikir global perusahaan (corporate global mindset), internasionalisasi (internationalization behavior), dan performa (performance) perusahaan di lingkungan internasional.
Penelitian dilakukan kepada perusahaan IT di Indonesia yang pernah dan/atau sedang mengerjakan proyek offshore outsourcing. Kuesioner model dengan skala likert 5 poin digunakan sebagai instumen pengumpulan data. 30 data yang terkumpul diolah menggunakan metode PLS-SEM. Metode ini dipilih karena tidak mempermasalahkan ukuran sampel rendah dan normalitas data. Mayoritas data yang terkumpul berasal dari perusahaan skala mikro dan kecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara pola pikir global perusahaan, internasionalisasi, dan performa perusahaan. Pola pikir global perusahaan berpengaruh positif terhadap internasionalisasi, sedangkan internasionalisasi berpengaruh negatif terhadap performa perusahaan. Sampel yang cenderung homogen menunjukkan bahwa keterkaitan antara pola pikir global perusahaan, internasionalisasi, dan performa perusahaan tersebut umum terjadi pada perusahaan skala mikro dan kecil.