digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2010 TS PP WIDURI 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 5A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 5B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP WIDURI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Reservoir rekah alam dapat ditemui di berbagai belahan dunia dan diperkirakan prospeknya sangat cerah jika dieksploitasi dengan baik. Lapangan TM di perairan Sulawesi memiliki tipe reservoir rekah alam yang potensial untuk dikembangkan. Reservoir seluas 1650 acre ini berada dalam formasi Tomori yang didominasi oleh bioclastic limestone. Ketebalan maksimum reservoir berkisar 1496 ft dan water oil contact berada pada kedalaman 8544 ft. Studi dilakukan untuk pengembangan lapangan hingga 20 tahun ke depan. Model yang diberikan dalam simulasi menggunakan sistem double porosity Warren and Root. Terdapat 7 fault dalam sistem yang semuanya sealing.Reservoir berada dalam kesetimbangan minyak dan air dengan temperature 212 F dan tekanan 3586 psi. Densitas minyak sebesar 27 API. Dari hasil history match diperkirakan terdapat water drive dari aquifer. Simulasi reservoir mengindikasikan reservoir lapangan TM adalah reservoir rekah alam tipe II menurut kalsifikasi McNaughton and Garb. Dalam reservoir ni, storage capacity berada baik pada matriks maupun rekahannya. Permeabiltas matriks reservoir ini rendah dan minyak didalamnya cukup kental. Jadi, ketika fluida diproduksikan dan terjadi penurunan tekanan pada rekahan, air dari aquifer yang memiliki mobilitas lebih tinggi lebih cepat mengisi rekahan daripada minyak dari matriks. Hal inilah yang menyebabkan oil recovery lapangan ini rendah. Jika tidak ditambah sumur produksi baru, diprediksi oil recovery lapangan TM sebesar 8.7 %. Pengembangan yang dilakukan dengan menambah jumlah sumur vertikal, horizontal dan deviated well. Hasil terbaik diberikan oleh penambahan 5 deviated well yang meningkatkan produksi sebesar 46.44%. Kemudian diberikan 2 injeksi air dengan rate 1000 barel/hari/ injektor didapatkan peningkatan sebesar 55.52%. Injeksi gas sebesar 1 MMscf/day meningkatkan produksi sebesar 57.34%.