digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan informasi dalam sistem angkutan umum merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi oleh pihak penyedia jasa angkutan. Dalam penyampaiannya pun terdapat aspek-aspek keteraturan yang harus dipenuhi sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Angkutan Umum yang terdapat dalam Peraturan Menteri maupun kajian normatif lainnya. Perkembangan teknologi pada masa sekarang berdampak kepada kemudahan dalam melintasi ruang dan waktu setiap individu. Hal ini juga diimplementasikan dalam penyebaran informasi operasional angkutan umum, yaitu melalui halaman website maupun aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat seluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem informasi angkutan umum dengan studi kasus bus TransJakarta. Metode pengukuran kualitas pelayanan sistem informasi akan menggunakan dimensi pengukuran kualitas jasa analisis SERVQUAL yang akan dikomparasikan dengan aspek-aspek pengukuran kualitas pelayanan angkutan umum, yang didapatkan dari studi pustaka dan literatur terkait lainnya. Hasil analisis kedua komparasi metode tersebut akan dikaitkan dengan metode WEBQUAL yaitu teknik pengukuran kualitas website maupun aplikasi online yang didasarkan pada persepsi pengguna. Teknik analisis yang akan digunakan yaitu analisis kesenjangan (gap) dan analisis tingkat kepentingan dengan menggunakan teknik Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari analisis gap yaitu, kesenjangan yang paling besar terjadi pada variabel penilaian informasi posisi angkutan secara aktual, tingkat kedetailan informasi estimasi waktu kedatangan angkutan di halte, dan kesesuaian jam operasional. Untuk analisis tingkat kepentingan, terbagi atas empat kuadran diagram IPA. Adapun variabel penilaian yang menjadi prioritas utama atau berada pada kuadran I yaitu informasi posisi angkutan secara aktual, tingkat kedetailan informasi estimasi waktu kedatangan angkutan di halte, dan kesesuaian jam operasional. Pada kuadran II atau variabel penilaian yang harus dipertahanakan kinerjanya yaitu informasi pemberhentian di halte yang berurutan, kemudahan bernavigasi dalam website, dan penyampaian informasi yang relevan dengan kebutuhan penumpang. Variabel penilaian pada kuadran III atau prioritas rendah dalam perbaikannya yaitu informasi gangguan keamanan yang akurat. Pada kuadran IV atau variabel penilaian yang dirasa berlebihan atau tidak membutuhkan prioritas dalam perbaikan kinerja yaitu kemudahan dalam mengunduh aplikasi, dan tampilan website atau aplikasi yang menarik.