Penilaian dan pengembangan suatu lapangan minyak dan gas bumi mencakup
banyak aspek yang didalamnya memiliki ketidakpastian baik dari segi geosains
dan reservoir serta ketidakpastian non teknis lainnya. Salah satu ketidakpastian
geosains adalah ketidakpastian struktur/geometri yang dapat mempengaruhi
perhitungan cadangan pada Lapangan Stupa Mahakam Selatan Panel Barat. Untuk
itu digunakan metode Area Depth Strain (ADS) dan pemodelan ke depan
(kinematika) sesar untuk melakukan kuantifikasi ketidakpastian Sesar Manpatu
Timur dan Sesar Sepinggan, kuantifikasi resolusi seismik serta pengikatan
terhadap sumur, definisi kontak hidrokarbon menggunakan data sumur serta
simulasi geostatistik ketidakpastian struktur di daerah ini. Pemodelan ke depan
sesar digunakan untuk membantu interpretasi horizon pada lapangan berbeda
yang dibatasi dengan loncatan tegak (throw) sesar yang besar dan secara akurat
dapat merekonstruksi horizon yang sesuai dengan pemarkah sumur. Di lain pihak
kombinasi antara pemodelan ke depan bersama dengan ADS memberikan nilai
ketidakpastian sesar bervariasi dari 50 m di dekat permukaan hingga 2500 m pada
kedalaman lebih besar dari 5000 m. ADS dan restorasi paleovertikal digunakan
untuk mengetahui evolusi struktur dimana kedua sesar yang diteliti termasuk sesar
normal dengan keaktifan serta deformasi yang berbeda jauh, laju sedimentasi,
ketebalan dan pertumbuhan lapisan yang berbeda-beda. Simulasi geostatistik
dengan beberapa skenario perhitungan GRV dilakukan yakni kontak yang
bervariasi, variasi horizon dan terakhir adalah variasi sesar. Uji sensitivitas mono
menunjukkan bahwa horizon, sesar dan kontak memiliki kontribusi yang sama
terhadap perhitungan GRV dan cadangan inisial di tempat (IGIP). Berdasarkan
nilai IGIP tersebut akan dapat dihitung faktor keekonomian untuk pengembangan
lebih lanjut Lapangan Stupa Panel Barat serta mengurangi risiko-risiko yang
mungkin dapat timbul baik secara ekonomi maupun geosains. Penelitian yang
dilakukan ini membuktikan efektivitas dari pemodelan kinematika dan ADS
dalam membantu interpretasi horizon, simulasi ketidakpastian struktur serta
evolusi dan pengaruhnya terhadap perhitungan cadangan Lapangan Stupa.