digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) merupakan hal yang sulit untuk dikontrol karena unik, kreatif dan bagian penting dari hasil kegiatan litbang merupakan intangible asset (aset yang tidak nyata). Akan tetapi pandangan ini mengalami perubahan dengan adanya konteks persaingan, sehingga pimpinan membutuhkan litbang untuk memberikan kontribusi dalam memenangkan persaingan. Oleh karena itu dibutuhkan kontrol bagi kegiatan litbang untuk menjamin kontribusi litbang dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi, dalam hal ini yaitu melalui pengukuran kinerja litbang. Pengukuran kinerja litbang diperoleh melalui pembentukan sistem pengukuran kinerja pada fungsi litbang. Sistem pengukuran kinerja litbang membutuhkan pula kontrol untuk dapat memastikan sistem berjalan dengan baik. Penelitian ini mengembangkan kerangka kerja sistem pengukuran kinerja pada fungsi litbang dengan menambahkan tahapan evaluasi. Tahapan evaluasi bertujuan untuk mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan fungsi litbang, kemudian memberikan feedback untuk tindakan perbaikan dan peningkatan kinerja yang berkelanjutan. Tahapan evaluasi ini yang dijadikan sebagai alat kontrol bagi fungsi litbang. Pada tahapan evaluasi dengan mekanisme feedback, dilakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja dipengaruhi pula oleh angka prioritas dari setiap ukuran kinerja (indikator). Prioritas pada ukuran-ukuran kinerja akan diketahui melalui hubungan sebab akibat antara kriteria kinerja yang diilustrasikan dalam diagram sebab akibat. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) dan persamaan normalisasi DeBoer untuk menentukan prioritas dan penilaian kinerja. Studi kasus diberikan pada Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) di Jakarta, yang menghasilkan nilai kinerja 72.26% dari 28 indikator kinerja. Berdasarkan penilaian kinerja di BBKK terlihat pula bahwa BBKK belum secara aktif menjalankan kegiatan pengembangan walaupun kegiatan tersebut termasuk dalam tugas pokok dan fungsi BBKK. Hal ini terbukti dari beberapa indikator tentang kegiatan pengembangan bernilai 0.