Masalah kemacetan selalu menjadi salah satu isu utama mengingat produktivitas dan kegiatan perekonomian masyarakat dapat terganggu. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi umum yang dapat menampung jumlah penumpang yang banyak dan memiliki keandalan yang mumpuni dalam hal keakuratan waktu tempuh. Oleh karena itu, sarana transportasi ini adalah salah satu solusi dari berbagai permasalahan transportasi kota yang mana tingkat kebutuhan mobilitas dari masyarakatnya tinggi. Di Provinsi Sumatera Barat, kereta api sebagai solusi transportasi ini mulai diterapkan. Salah satunya dengan reaktivasi jalur kereta api di Padang Panjang, koridor Kayu Tanam - Padang Panjang - Batu Tabal yang semuanya akan dievaluasi kekuatan strukturnya mengingat desain kereta yang akan melintas ditingkatkan menjadi kereta dengan kecepatan 100 km/jam. Desain struktur jembatan harus memenuhi persyaratan kekuatan dan kekakuan struktur dengan mengacu pada standar yang berlaku di Indonesia. Material yang akan digunakan adalah material baja dengan sistem struktur rangka baja Warren Truss. Material baja digunakan karena material ini telah umum digunakan dalam rancangan jembatan perlintasan kereta api di Indonesia, sehingga proses pengerjaannya lebih cepat dibandingkan material beton. Selain itu rendahnya biaya pemasangan dan kemudahan material untuk dibongkar setelah masa layannya habis menjadi pertimbangan lain dalam menggunakan material baja. Jembatan yang akan didesain memiliki panjang (15+15+15) meter dengan ditopang oleh dua pier beton bertulang dan memiliki sistem perletakan sederhana.