digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan semakin terbatasnya material alam, sehingga harga material tersebut semakin mahal, maka teknologi daur ulang merupakan teknologi alternatif dalam pembangunan dan rehabilitasi perkerasan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan kembali material perkerasan daur ulang (Reclaimed Asphalt Pavement) dalam campuran lapis pengikat (AC-BC) dengan menggunakan aspal Pen 60/70 dan aspal polimer Elvaloy. Persentase dari Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dibatasi sebesar 7,5% dan 10%, dengan alasan persentase RAP tersebut jika dicampurkan baik dengan aspal Pen 60/70 ataupun aspal modifikasi, campuran tersebut masih masuk kedalam nilai penetrasi 50. Sedangkan aspal modifikasi yang dipakai adalah 50% aspal Shell Pen 60/70 dan 50% aspal berpolimer Elvaloy (terhadap berat). Pengujian laboratorium yang dilakukan adalah percobaan Marshall, Marshall Immersion, Modulus Resilien UMATTA dan Wheel Tracking test. Hasil yang diperoleh dari percobaan UMATTA adalah Modulus Resilien tertinggi pada temperatur 25oC dan 35oC diperoleh campuran A1 (aspal modifikasi Elvaloy dan 7,5% RAP), hal ini didukung dengan hasil Marshall yang memperlihatkan optimum RAP dalam penelitian ini adalah 7,5%. Rasio Modulus Resilien antara percobaan dan perhitungan menggunakan metoda Shell dan Nottingham relatif kecil yaitu 1,23 dan 0,94, yang menandakan kedua metode tersebut dapat memberikan pendekatan yang baik untuk memprediksi Modulus Resilien campuran (Smix). Secara umum, campuran A1 (7,5% RAP dan aspal modifikasi Elvaloy) memberikan hasil terbaik dibandingkan dengan campuran lainnya (campuran A2, B1 dan B2), karena A1 memiliki nilai Modulus Tertinggi (3593 MPa) dan tertinggi pada nilai Stabilitas Dinamis yang dihasilkan dari uji Wheel Tracking (5250 T/mm).