digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan adalah alternatif solusi permasalahan mobilitas dan lingkungan diperkotaan. LRT memiliki kelebihan berdaya angkut tinggi, bebas macet, serta tidak menghasilkan emisi gas buang. Pada tahun 2018, Kota Palembang akan mengoperasikan LRT. Sarana kereta LRT tersebut didesain dan diproduksi oleh PT Industri Kereta Api. Sebagai bagian akhir dari proses desain kereta LRT, diperlukan analisis dinamik kereta. Analisis dinamik bertujuan untuk memastikan kereta dapat beroperasi dengan aman dan nyaman. Perilaku dinamik kereta didekati menggunakan model sistem benda jamak. Dengan bantuan perangkat lunak, model sistem benda jamak kereta disimulasikan pada beragam kondisi operasi untuk mengevaluasi kinerja kereta.Standar UIC 518 digunakan untuk mengevaluasi kinerja kereta pada lintasan lurus dan menikung. Pada lintasan menikung dilakukan perbandingan penggunaan bolster terhadap gaya-gaya pada kontak roda dan rel. Kenyamanan dan efek terhadap kesehatan manusia dievaluasi menggunaan kriteria Sperling Comfort Index. Sebagai tambahan dilakukan perhitungan frekuensi natural beserta modus getar dari badan kereta. Berdasarkan hasil simulasi, kereta LRT dapat dikatakan stabil sampai dengan kecepatan maksimum desain pada lintasan lurus. Kecepatan maksimum kereta LRT pada lengkung minimum adalah 45 km/jam. Penggunaan bolster terbukti mengurangi gaya pengarah dan rasio gaya lateral-vertikal. Kereta LRT Palembang dinyatakan nyaman untuk dikendarai dengan nilai index kenyamanan dibawah 2,5 pada skala Sperling Comfort Index. Bolster berpengaruh terhadap kecepatan maksimum kereta saat melewati lintasan menikung. Pada penelitian selanjutnya perlu memperhatikan gaya-gaya interkoneksi pada rangkaian kereta. Validasi hasil simulasi perlu dilakukan dengan menguji kereta LRT pada lintasan yang sebenarnya.