digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek TiO2, beras dan tepung beras terhadap pematangan buah alpukat. Hal ini bertujuan untuk membandingkan antara buah kontrol dan buah yang diberi perlakuan dengan bahan tersebut. Bahan TiO2 digunakan sebagai untuk metode pelapisan, beras dan tepung beras sebagai metode pemeraman. Pada metode pelapisan, buah alpukat dilapisi oleh TiO2. Pada metode pemeraman, buah alpukat diperam di dalam beras atau tepung beras. Buah kontrol didefinisikan sebagai buah yang diletakkan di dalam toples tertutup. Buah terbuka yaitu buah alpuakt yang diletakkan pada toples terbuka. Ke-5 jenis buah alpukat itu lalu diuji menggunakan uji warna, uji susut bobot, uji total soluble sugar, uji pH. Didapatkan hasil bahwa uji warna dan uji susut bobot, buah TiO2 dan kontrol yang paling baik, ditandai dengan perubahan warna buah paling sedikit dan kehilangan air paling rendah. Pada uji total soluble sugar belum dapat disimpulkan karena puncak glukosa, sukrosa dan fruktosa sudah ditemukan di hari pertama perlakuan. Hal ini karena buah alpukat yang digunakan tidak tepat paskapanen. Uji pH didapat bahwa buah beras, tepung beras memiliki kenaikan pH paling tinggi yang artinya kematangan paling tinggi. Dapat disimpulkan bahwa buah alpukat TiO2 dan kontrol pematangannya lebih rendah dibanding buah yang diperam dalam beras, tepung beras.