ABSTRAK Amieruddin Rizqi Ghazali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Beras atau padi (Oryza sativa) menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia,
setidaknya dibutuhkan sebanyak 70 juta ton di tahun 2025. Sebagian besar beras
disimpan dalam jangka waktu cukup lama (tertentu) di gudang penyimpanan yang
menyebabkan rentan terserang hama gudang (Sitophilus oryzae) sehingga
menimbulkan kerusakan yang signifikan. Pengendalian Sitophilus oryzae
menggunakan pestisida sintetis memberikan keuntungan berupa efektivitas yang
tinggi hanya saja memberikan dampak negatif berupa pencemaran serta bahaya
bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh sebab itu perlu dikembangkan
penggunaan pestisida nabati sebagai alternatif pengendali Sitophilus oryzae yang
lebih aman dan ramah lingkungan. Daun salam (Syzygium polyanthum) dan sereh
wangi (Cymbopogon nardus L) memiliki beberapa kandungan bahan aktif seperti
minyak atsiri (0.05%) yang terdiri dari sitrat, eugenol, alkaloid, flavonoid, saponin,
dan tanin yang mampu menghalau dan membunuh beberapa serangga. Penelitian
bertujuan untuk melihat pengaruh juga menentukan komposisi terbaik daun salam
dan sereh wangi terhadap mortalitas Sitophilus oryzae dan kualitas beras selama
penyimpanan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
sederhana, dengan variabel yang diuji adalah konsentrasi minyak sereh wangi dan
banyaknya bubuk daun salam dengan pengulangan sebanyak dua kali yang diujikan
pada 50 gram beras kepala dalam wadah toples plastik yang diinokulasi 10 ekor
Sitophilus oryzae. Dilakukan pengamatan mortalitas Sitophilus oryzae setiap 14,
28, dan 42 Hari Setelah Inokulasi (HSI) dan pengamatan kualitas beras (persentase
butir, derajat sosoh, kadar air, dan lainnya) pada sebelum dan setelah pemberian
perlakuan (42 HSI). Hasil penelitian menunjukkan pemberian minyak sereh wangi
dan daun salam berpengaruh terhadap nilai mortalitas Sitophilus oryzae dan kualitas
beras. Perlakuan minyak sereh wangi 0 ml dan daun salam 5 gram memiliki nilai
mortalitas tertinggi pada hari ke-42 sebesar 96.15% dan memberikan hasil terbaik
terhadap semua variabel pengamatan kualitas beras (kadar air sebesar 11.65%,
beras utuh 99.37%, beras kapur 0.09%, dan susut bobot sebesar 0.54%.)
dibandingkan perlakuan lainnya kecuali nilai derajat sosoh (77.1%).