digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan perkembangan aktivitas dan pembangunan di ibu kota DKI Jakarta, kebutuhan akan hutan kota sebagai penyedia jasa ekosistem semakin meningkat. Hutan kota memiliki fungsi, antara lain sebagai penyerap gas CO2 yang ditimbulkan aktivitas kota. Dalam meningkatkan fungsi hutan kota tersebut, diperlukan pengetahuan mengenai karakteristik dan kualitas media tumbuh tumbuhan yaitu tanah. Informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan fungsi tanah dalam memengaruhi pertumbuhan dan mendukung aktivitas fisiologis tumbuhan dalam menyerap gas CO2. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi karakteristik tanah dan indeks kualitas tanah (IKT) terhadap estimasi jumlah serapan CO2 pada tumbuhan dan menentukan tipe tutupan lahan yang optimum berdasarkan IKT dalam meningkatkan jumlah serapan CO2 pada tanaman di Hutan Kota Halim Perdana Kusuma. Penelitian dilakukan melalui pemilihan plot dengan metode purposive sampling, pembuatan plot, analisis vegetasi, pengambilan dan pengujian sampel tanah, perhitungan jumlah serapan CO2 pada tumbuhan, perhitungan IKT, dan analisis korelasi karakteristik tanah dan IKT terhadap jumlah serapan CO2 oleh tumbuhan. Plot terdiri dari 8 plot bervegetasi, 3 plot lahan terbuka (LA) (tidak ada vegetasi), 3 plot lahan sedang (LS) (terdapat tumbuhan bawah), dan 3 plot lahan tertutup (LT) (terdapat pohon dan tumbuhan bawah). Berdasarkan hasil penelitian, dugaan jumlah serapan CO2 pada tumbuhan adalah 1924,334 ton/ha (1902,504 ton/ha diserap oleh tiang-pohon dan 21,83 ton/ha oleh tumbuhan bawah). Hasil uji korelasi tiap variabel karakteristik tanah dan IKT dengan jumlah serapan CO2 pada tumbuhan, menunjukkan bahwa C-org (-0,094), N (-0,198), P (-0,485), Mg (-0,193), KTK (-0,285), bobot isi (0,116) dan porositas (0,116) memiliki korelasi yang rendah; pH (0,405), C/N (0,485), Na (0,577), dan Kb (0,424) memiliki korelasi yang cukup rendah; K-tersedia (-0,621), Ca (0,557), K-total (-0,602), dan IKT (0,604) memiliki korelasi cukup tinggi. Berdasarkan perhitungan jumlah IKT melalui principle component analysis (PCA) dan mini data set (MDS) diperoleh IKT rata-rata adalah 0,706 (Baik) dan pada jenis tutupan lahan LA, LS, dan LT secara berurutan adalah 0,033 (sangat rendah), 0,728 (baik), dan 0,839 (sangat baik). Maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik tanah yang memengaruhi besar jumlah serapan CO2 pada tumbuhan adalah K-tersedia, Ca, K-total, IKT, dan lahan yang optimum berdasarkan IKT untuk meningkatkan jumlah serapan CO2 pada tumbuhan adalah lahan tertutup (LT).