digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Museum Seni Rupa Kontemporer adalah adalah museum seni yang dirancang sebagai ruang publik estetis yang menjadi ruang kreatif bagi masyarakat umum di Kota Bandung dengan tujuan meningkatkan apresiasi seni dan menghilangkan batas interaksi antara penggiat seni dan masyarakat. Agar dapat merealisasikan proyek Museum Seni Rupa Kontemporer dibutuhkan perancangan aspek manajemen yang mencakup tiga objektif utama dari perencanaan proyek konstruksi yaitu manajemen mutu melalui perencanaan metode pelaksaanaan konstruksi, manajemen waktu melalui penjadwalan, dan manajemen biaya melalui estimasi biaya konstruksi. Metode pelaksanaan konstruksi diawali dengan pekerjaan perataan dan pembersihan lahan yang diikuti dengan perbaikan tanah berupa pemasangan prefabricated vertical drain dan preloading guna mempercepat proses konsolidasi tanah. Selanjutnya adalah pekerjaan struktur bawah berupa dinding diafragma dan pemasangan tiang pancang precast dilanjutkan dengan pekerjaan galian, pemotongan tiang pancang, pekerjaan dewatering, dan pemasangan angkur secara sequential hingga akhir tahap galian. Pekerjaan struktur bawah diakhiri dengan pekerjaan pile cap dan tie beam dengan metode cast in place. Pekerjaan struktur atas dilakuakan secara sequential sesuai dengan perancangan zonasi, terdiri atas perakitan profil baja untuk kolom, balok dan atap, pekerjaan pelat beton komposit dengan metal deck, dan pekerjaan tanggga beton dengan metode cast in place. Pekerjaan pelengkap terdiri atas pekerjaan pekerasan jalan akses dan parkir, pekerjaan drainase, pekerjaan MEP, dan arsitektural. Berdasarkan perencanaan penjadwalan proyek dengan pemerataan alokasi sumber daya, durasi total dari konstruksi proyek ini adalah 996 hari, terdiri dari 179 hari pekerjaan perbaikan tanah dan 817 hari pelaksanaan konstruksi. Perhitungan durasi pekerjaan utama didasarkan pada dua jenis pekerjaan yaitu pekerjaan dengan lead resource alat berat dan pekerjaan dengan lead resource kelompok tenaga kerja. Sedangkan perhitungan durasi pekerjaan pelengkap MEP dan arsitektural ditentukan berdasarkan studi literatur. Selain durasi, dari penjadwalan proyek juga dihasilkan jalur kritis proyek yang harus diperhatikan keberlangsungannya agar proyek tidak terlambat. Pada estimasi biaya proyek, estimasi dilakukan dari pandangan konsultan perencana, sehingga output yang dihasilkan merupakan Estimasi Pendahuluan yang akan digunakan oleh pihak owner ketika melakukan proses pelelangan dengan pihak kontraktor. Estimasi biaya untuk pekerjaan utama dilakukan dengan metode ressource enumeration mengacu pada Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum (Lampiran AHSP Bidang Cipta Karya) dan Jurnal Harga Satuan Bangunan Konstruksi dan Interior 2017. Sedangkan pekerjaan pelengkap diestimasi secara konseptual mengacu pada Standarisasi Harga Tertinggi Satuan Barang dan Jasa di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung tahun 2016. Hasil estimasi biaya konstruksi pada proyek Museum Seni Rupa Kontemporer adalah rancangan anggaran pelaksanaan (RAP) sebesar Rp 355.003.765.400 dan rancangan anggaran biaya (RAB) sebesar Rp 390.504.141.900. Hasil estimasi telah memperhitungkan biaya langsung dan tidak langsung.