digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jonathan Timothy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Gudang merupakan elemen penting dalam suatu rantai pasok. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penampungan barang-barang. Di zaman modern ini, berbagai macam teknologi digunakan dalam sistem pergudangan untuk menghasilkan performansi atau efisiensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pergudangan konvensional. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah Automated Storage and Retrieval System (AS/RS). Beberapa industri sudah menggunakan AS/RS untuk membantu mengefisienkan aktivitas bongkar muat dalam pergudangan. Penggunaan AS/RS tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penggunaan AS/RS masih dapat ditingkatkan lagi, salah satunya dengan melakukan optimasi pada tata letak penyimpanan produk. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengelompokan produk berdasarkan derajat bongkar muatnya. Selain itu, dilakukan perbaikan pada tata letak penyimpanan (zonasi penyimpanan). Penelitian ini dibantu dengan menggunakan data riil dari sistem AS/RS PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Pengelompokan produk dilakukan dengan menggunakan analisis FSN berdasarkan nilai consumption rate dan average stay days setiap SKU. Zonasi penyimpanan didesain secara heuristik ke dalam 3 skenario. Simulasi penyimpanan AS/RS kemudian dibuat, dengan menggunakan Visual Basic, untuk setiap skenario zonasi. Seluruh skenario zonasi penyimpanan dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis untuk memilih skenario dengan waktu transportasiasi paling optimum. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk menentukan peningkatan efisiensi pada AS/RS. Berdasarkan solusi zonasi usulan, didapatkan peningkatan efisiensi kegiatan bongkar muat pada AS/RS kira-kira sebesar 2%.