digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bencana tanah longsor adalah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Barat, hal ini disebabkan oleh kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung. Daerah Parongpong khususnya di desa Cihanjuang yang berada pada daerah perbukitan sebelah utara kota Bandung merupakan salah satu daerah dengan potensi longsor tertinggi. Pengetahuan tentang karakteristik lokasi berpotensi longsor sangatlah penting untuk mengetahui tindakan pencegahan yang tepat dan menghindari terjadinya korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bidang gelincir longsor. Salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan dalam penelitian potensi tanah longsor adalah metoda resistivitas, metoda ini sangat sensitif terhadap kandungan air di bawah permukaan yang merupakan salah satu penyebab terjadinya suatu longsoran. Konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi Dipole-dipole pada empat lintasan menggunakan alat resistivitymeter merk OYO model McOHM-21. Masing-masing lintasan memiliki panjang 75 m untuk arah timur-barat dan 28 m untuk arah utara-selatan. Lintasan tersebut terletak pada sebuah bukit dengan kemiringan sekitar 15 derajat. Berdasarkan kondisi geologi serta hasil pengukuran resistivitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil pengukuran berupa tiga lapisan litologi di wilayah desa Cihanjuang yang diinterpretasi sebagai pasir tufaan sebagai material longsor, lempung sebagai bidang gelincir dan breksi vulkanik, dengan nilai resistivitas berturut-turut yaitu 73,8 ohm m − (>556) ohm m, 5 ohm m − 19,5 ohm m 114 ohm m. Jenis longsoran yang berpotensi terjad i pada daerah penelitian adalah longsor rotasional.