Seiring meningkatnya kebutuhan energi dunia menuntut ditemukannya sumber-sumber energi baru. Salah satu alternatifnya adalah sel surya. Dewasa ini perkembangan teknologi sel surya telah memasuki tahap ketiga yaitu Dye-sensitized Solar Cell (DSSC), merupakan teknologi sel surya yang terinspirasi dari fenomena fotosintesis.
Salah satu komponen utama penyusun DSSC adalah dye atau sensitizer. Dye berperan sebagai penangkap foton cahaya untuk selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik. Dye umumnya berasal dari jenis logam ruthenium, namun dye tersebut tergolong mahal dan non-biodegradable.
Diperlukan alternatif dye yang berasal dari bahan alami. Pada penelitian ini dilakukan pengujian bahan alami yang mengandung antosianin dan klorofil sebagai alternatif pengganti dye logam ruthenium. Proses sintesis dye menggunakan metode perendaman (maserasi) selama 14 hari dengan temperatur 25oC dan keadaan gelap. Komposisi antara pelarut (etanol) dan bahan yaitu 10:1. Hasil sintesis dye dikarakterisasi dengan spektrofotometri Uv-Vis dan FTIR.
Pengujian performa DSSC dilakukan dengan solar simulator. Pada pengujian efisiensi ketiga bahan alami diatas, diperoleh efisiensi tertinggi dengan nilai 0,21% atau memiliki persentase performa sebesar 9%. dari dye ruthenium N719 Bahan alam memiliki potensi sebagai alternatif dye, namun memiliki permasalahan efisiensi yang rendah, diperlukan modifikasi lebih lanjut dari dye untuk meningkatkan efisiensinya.