digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tambak wanamina merupakan sistem budidaya tambak dengan mengintegrasikan vegetasi mangrove dalam lingkungan tambak.Sumber nutrien tambak wanamina berasal dari jatuhan serasah. Unsur hara yang dihasilkan dari proses dekomposisi serasah di dalam tanah sangat penting dalam pertumbuhan mangrove dan sebagai sumber detrititus bagi ekositem tambak wanamina dalam menyokong berbagai organisme akuatik seperti fitoplankton, zooplankton, bentos dan ikan, sehingga akan terjalin rantai makanan. Penelitian bertujuan untuk menghitung laju jatuhan serasah dalam bentuk daun, menghitung kelimpahan fitoplankton,zooplankton dan bentos, mengetahui tingkat kesuburan tambak berdasarkan kelimpahan plankton dan tingkat kesesuaian kualitas air untuk budidaya bandeng. Penelitian dilakukan di KPH Purwakarta. Alat yang digunakan untuk koleksi serasah yaitu litter trap yang berukuran 1 x 1 m2. Alat yang digunakan untuk koleksi plankton dan bentos yaitu plankton net dan eckman grab. Sampel plankton dan bentos diidentifikasi di Laboratotium PPSDAL Unpad. Serasah daun, kelimpahan fitoplankton, zooplankton dan bentos dikoleksi 2 minggu sekali selama 2 bulan mulai tanggal 5 juni-31 juli 2017. Berdasarkan data yang diperoleh laju jatuhan serasah rata-rata pada tambak dengan tegakan R. mucronata yaitu 50 ± 12.44 gr/m2/ 2 minggu.Laju jatuhan serasah pada tambak dengan tegakan A. marina 64.37 ± 20.46 gr/m2/ 2 minggu. Berdasarkan uji statistik independent sample T test didapat nilai sig.(2-tailed) sebesar 0.011 hal ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara laju jatuhan serasah daun pada kedua tambak.Kelimpahan relatif spesies fitoplankton, zooplankton dan bentos yang paling tinggi pada tambak R. mucronata secara berturut-turut yaitu Oscillatoria sp 83.10%, Oithona sp 41.30%, Nauplii sp 43.14%, Melanoides riquerti 100%. Kelimpahan relatif spesies fitoplankton, zooplankton dan bentos yang paling tinggi pada tambak A. marina secara berturut-turut yaitu Oscillatoria sp 46%, Oithona sp 3.60%, Nauplii sp 82.56%, Melanoides riquerti 80%. Kelimpahan plankton pada keduA tambak tergolong rendah yaitu 35128.75 ind/m3 dan 28437.5 ind/m3,sehingga menunjukan tingkat kesuburan pada golongan oligotropik. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kesesuaian penataan kualitas air untuk budidaya ikan bandeng tergolong hampir sesuai (S3).