digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Kota Prabumulih melalui PDAM Tirta Prabujaya diharapakan mampu memberikan pelayanan terbaik, dari cakupan 18% (2012) sehingga mencapai sasaran cakupan pelayanan 70% (MDGs 2015). Pendistribusiaan air PDAM kepada masyarakat juga kurang merata dikarenakan kekurangan sarana dan prasarana terutama sarana pengambilan air baku dari Intake dengan kapasitas terpasang 60 liter/detik, hanya dapat berproduksi 32 liter/detik. Selain itu, masih adanya keluhan konsumen terhadap kualitas air yang relatif keruh dan tidak kontinu mengalir. Oleh karena itu, diperlukan akselerasi pembangunan infrastuktur air minum yang diwujudkan dalam Rencana Induk Pengembangan SPAM Berkelanjutan (15-20 tahun) yang didasarkan pada kriteria desain dan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi beberapa tahapan. Penelitian ini membahas mengenai RIP-SPAM 2015-2030 yang ditinjau dari aspek teknis. Hasil penelitian menunjukkan pada 2015, Kota Prabumulih akan memiliki penduduk sebesar 175.942 jiwa dengan kebutuhan air minum rata-rata 327,10 liter/detik.Sedangkan pada tahun 2020 kebutuhan air rata-rata mencapai 452,84 liter/detik dan pada tahun 2030 mencapai 699,13 liter/detik. Salah satu arahan RIP-SPAM jangka pendek dilakukan dengan revitalisasi SPAM Tanjung Dalam I, yaitu dengan transmisi air baku dan revitalisasi prasedimentasi. Adapun revitalisasi transmisi air baku dapat dilaksanakan dengan dua alternatif yaitu dengan penambahan booster pada jalur transmisi atau penambahan pompa yang dipasang paralel (Q 60 liter/detik). Sedangkan revitalisasi prasedimentasi sangat diperlukan untuk menjamin kualitas air akibat tingkat kekeruhan yang tinggi terutama pada musim penghujan dengan penambahan satu unit kompartemen prasedimentasi. Dengan skenario pengembangan SPAM, penduduk Prabumulih dilayani sebanyak 71,25% pada 2015 dan pada tahun 2030 mencapai 85,71% (melebihi target MDGs).