Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah beroperasi di luar kapasitas terminal selama
beberapa tahun terakhir. Pada 2016, bandara ini telah mencapai 58.195.484 penumpang,
sementara kapasitas hanya dapat menampung 33 juta penumpang dan dinobatkan sebagai
bandara tersibuk ke-18 di dunia. Isu kapasitas mempengaruhi pendapatan dan pembangunan
bandara karena bandara tidak mampu mendukung pertumbuhan. Strategi perusahaan perlu
dianalisis agar dapat mengatasi isu bisnis dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis situasi bisnis dan mengidentifikasi strategi perusahaan yang sesuai dengan PT AP II.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, PT AP II perlu memahami situasi bisnis dengan
menggunakan analisis value chain, resources, PESTLE dan Porter Five Forces. Strategi korporasi
terdiri dari strategi directional, portofolio, dan parenting. Strategi Directional dianalisis melalui
Grand Strategy Matrix berdasarkan skor IFE dan EFE dihitung dengan metode AHP. Strategi
portofolio diformulasikan menggunakan matriks BCG dan GE business screen. Strategi Parenting
diformulasikan dengan menilai aspek parenting opportunities, critical success factor, dan
karakteristik parenting. Metode pengumpulan data terdiri dari data primer dan sekunder yang
didasarkan pada gabungan data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari wawancara dan survei
kepada manajemen PT AP II.
Berdasarkan data dan analisis, PT AP II disarankan untuk menerapkan strategi (a) pertumbuhan
konsentris karena PT AP II berada pada kuadran I Grand Matrix Strategy, (b) memprioritaskan
investasi pada PJP2U dan APS yang masuk dalam kategori Question Marks dan Grow (c) investasi
moderat pada PJP4U dan F&B yang termasuk dalam kategori pertumbuhan selektif, (d) Strategi
harvest untuk advertisement dan ritel karena posisi yang kurang menguntungkan dan investasi dapat
dialokasikan pada bisnis Question Marks. Memprioritaskan investasi untuk PJP2U, APS, dan PJP4U
disarankan karena bisnis tersebut tergolong ke dalam bisnis Heartland pada parenting strategi dan
agar dapat memindahkannya menjadi bisinis Stars di BCG matrix. Investasi moderat untuk F&B
disarankan untuk memindahkan bisnis tersebut ke dalam kategori Question Marks. Bisnis nonaeronautika dikategorikan sebagai Edge-of-Heartland dan korporasi harus lebih memahami faktor
keberhasilan bisnis dan parenting opportunities dandapat memindahkannya ke dalam Heartland.