Indonesia memiliki kekayaan biomassa lignuselulosik yang melimpah. Komponen penyusun terbesar dari biomassa ini merupakan selulosa. Selulosa dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan kimia lain, salah satunya adalah sorbitol. Sorbitol diperoleh dari reaksi hidrolisis dan hidrogenasi katalitik selulosa dengan menghidrolisis selulosa menjadi glukosa, kemudian mengubah gugus aldehid pada glukosa menjadi gugus hidroksil. Sorbitol merupakan senyawa bermanfaat yang memiliki banyak kegunaan, sehingga sorbitol memiliki pasar yang cukup menjanjikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengoptimumkan perolehan sorbitol dengan kondisi operasi yang rendah sehingga dapat meningkatkan kemampuan industri sorbitol dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari katalis heterogen yang dapat mengonversi selulosa menjadi sorbitol dengan konversi yang tinggi pada kondisi operasi yang lunak.
Katalis heterogen yang digunakan berupa katalis nikel yang menggunakan support SiO2 dan ZSM-5. Sorbitol disintesis dengan bahan baku berupa glukosa terlebih dahulu untuk melihat kinerja katalis. Katalis terbaik pada konversi glukosa kemudian diuji kemampuannya untuk mengonversi selulosa menjadi sorbitol. Variasi yang digunakan adalah variasi support, metal-loading, temperatur kalsinasi, dan temperatur operasi.
Penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan awal, sintesis katalis, dan uji karakteristik serta aktivitas katalis. Katalis nikel dibuat dengan menggunakan metode impregnasi kering. Katalis nikel kemudian diuji dengan menggunakannya untuk mengonversi glukosa menjadi sorbitol. Katalis hasil sintesis dianalisis dengan menggunakan X-Ray Diffractometer dan Gas Sorption Analyzer untuk mengetahui komponen aktif katalis dan jumlah katalis yang terserap dalam support. Katalis nikel yang memberikan kinerja terbaik pada konversi glukosa menjadi sorbitol kemudian diuji kinerjanya untuk mengonversi selulosa menjadi sorbitol. Produk akhir konversi sorbitol dianalisis menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk menentukan konversi, perolehan, dan selektivitas sorbitol.