Otak merupakan organ yang mengatur seluruh sistem saraf pada tubuh manusia. Otak bekerja dengan menggunakan sistem kelistrikan. Epilepsi merupakan salah satu kelainan fungsi otak yang terjadi ketika ada ketidaknormalan aktivitas listrik pada sekelompok sel saraf di otak. Oleh karena itu, Elektroensefalogram (EEG) yang dapat merekam aktivitas kelistrikan otak digunakan untuk diagnosi epilepsi, untuk memperkuat diagnosis dokter. Hasil perekaman EEG merupakan sinyal gelombang otak yang memiliki amplitudo rendah, sehingga memiliki banyak noise. Untuk mengurangi efek noise tersebut serta mereduksi jumlah sampel, pada pengolahan data dilakukan proses perata-rataan pada setiap 125 data. Fast Fourier Transform (FFT) dilakukan untuk mendapatkan spektrum yang akan digunakan untuk membandingkan pasien normal dan pasien epilepsi. Dari kedua kasus pada semua channel, ditemukan karakteristik berupa frekuensi minimum. Pada kasus epilepsi channel F7 dan channel T3, frekuensi minimum banyak terjadi pada frekuensi 50 Hz. Sedangkan pada kasus normal channel F7 dan T3, frekuensi minimum terjadi pada frekuensi 87.5 Hz. Pada kasus epilepsi O1, frekuensi minimum pada 100 Hz, sedangkan kasus normal pada 50 Hz, 62.5 Hz, dan 87.5 Hz. Software yang digunakan pada studi ini adalah MATLAB.