ABSTRAK
Dalam konteks rantai pasok, Halal dianggap sebagai komponen baru dalam periode ini. Namun,
saat ini industry halal sedang mengalami pergeseran tidak hanya terbatas pada produksi
makanan dan konsumsi semata tetapi juga termasuk banyak proses di dalam rantai tersebut.
Peran logistik halal sangatlah kritis untuk memastikan implementasi dari rantai pasok halal di
setiap proses dari awal hingga produk akhir. Proses tersebut dimulai dari material mentah hingga
konsumsi akhir oleh konsumen, maka dari itu setiap proses harus memenuhi prinsip Syari.
Indonesia, sebagai Negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia, diharapkan dapat
memberikan pengetahuan mendalam melalui hasil dari penelitian ini.
Dalam penelitian ini, penulis mengaplikasikan Structural Equation Modelling (SEM) yang mana
digunakan untuk menganalisis hubungan struktural antara perceived value, perceived usefulness,
pengetahuan tentang logistik Halal, minat, dan perilaku terhadap logistik Halal. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengalisis lebih lanjut apakah setiap variable memiliki hubungan
yang signifikan satu sama lain dan untuk menyelidiki kerangka yang paling ideal dalam
pengembangan logistik Halal.
Berdasarkan survey kuesioner yang dikumpulkan dari 779 responden Muslim di Indonesia,
penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan tentang logistik Halal bersifat signifikan untuk
meningkatkan minat dan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi produk Halal. Meskipun
begitu, mengingat bahwa perceived value dan perceived usefulness tidak memiliki hubungan
yang signifikan terhadap minat, maka modifikasi lebih lanjut dilakukan untuk memperhatikan
hubungan tersebut melalui model yang sudah dimodifikasi. Dalam model yang sudah
dimodifikasi, perceived value dan pengetahuan tentang logistik Halal memainkan peran yang
signifikan sebelum perceived usefulness. Hasil penelitian menunjukkan semua variable
merupakan signifikan dan model yang sudah dimodifikasi merupakan model yang paling
sesuai/ideal untuk mengembangkan praktik logistik Halal di Indonesia.
Kata kunci : Logistik Halal, perceived value, perceived usefulness, minat, perilaku