Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebagai upaya mempertahankan kualitas minyak nilam, bibit unggul tanaman nilam dapat dihasilkan secara in vitro. Selain itu, peningkatan kadar patchouli alcohol dalam minyak nilam dapat dilakukan melalui cekaman kekeringan. Pada penelitian ini, perbanyakan biomassa nilam dilakukan dengan menggunakan bioreaktor TIS RITA. Pengaruh kekeringan terhadap biomassa, yield minyak atsiri dan kandungan minyak atsiri, dipelajari dengan cara menumbuhkan kultur pucuk nilam pada bioreaktor TIS RITA dalam waktu perendaman yang berbeda. Pada bioreaktor TIS RITA 1, tanaman nilam terendam medium 5 menit lalu 1 jam tidak terendam (5:1), TIS RITA 2 (15:1), dan TIS RITA 3 (30:1). Hasilnya menunjukkan bahwa berat kering biomassa nilam dapat meningkat hampir 3 kali lipat pada ketiga bioreaktor. Namun, tidak ada perbedaan antar perlakuan. Selain itu, terjadi perbedaan morfologi pada planlet yang dihasilkan. Bioreaktor TIS RITA 1 menghasilkan berat kering akar terbanyak, TIS RITA 2 menghasilkan berat kering daun terbanyak, dan TIS RITA 3 menghasilkan berat kering batang terbanyak. Minyak nilam diesktraksi menggunakan distilasi uap. Perolehan minyak nilam dari batang dan daun hasil TIS RITA 1, TIS RITA 2, dan TIS RITA 3 adalah 3,7%±0,34%; 3%±0,15%; 3,3%±0.04%. Komposisi minyak yang diperoleh berbeda, tetapi pada ketiga minyak nilam nilam tersebut tidak ditemukan senyawa patchouli alcohol.