Rancaekek yang berlokasi di Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah dengan kerusakan lingkungannya cukup parah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pengelolaan limbah industri yang buruk khususnya tekstil telah membuat tercemarnya tanah berupa kandungan logam berat yang tergolong sebagai limbah B3. Model Inverse Distance Weight (IDW) merupakan model estimasi dengan melihat pengaruh jarak titik sampel dengan titik estimasi tanpa mempertimbangkan statistik spasial. Sedangkan Ordinary Kriging (OK) adalah bagian dari model Geostatistik yang mempertimbangkan statistik spasial dari setiap data. Selanjutnya, kedua model tersebut dibandingkan untuk mendapatkan model yang paling baik di wilayah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model IDW lebih baik dibandingkan Ordinary Kriging dalam memprediksi timbal dengan nilai RMSE pada validasi silang dan validasinya adalah 5,03 ppm dan 6,15 ppm. Sedangkan model Ordinary Kriging lebih baik dibandingkan IDW dalam memprediksi persebaran kadmium dengan nilai RMSE pada validasi silang dan validasinya adalah 0,19 ppm dan 0,07 ppm. Korelasi spasial pada model Ordinary Kriging diperoleh dari analisis semivariogram dengan jarak maksimumnya sebesar 1215 m pada azimut 900 dan jarak minimum sebesar 450 m pada azimut 00. Penelitian ini juga menggunakan teknologi GIS (Geographical Information System) sehingga penyajian hasil estimasi lebih representatif.