Kubis bunga merupakan produk hortikultura yang dikonsumsi masyarakat karena memiliki nilai gizi yang tinggi. Permintaan kubis bunga semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia namun umumnya teknik budidaya tanaman kubis bunga di Indonesia masih menggunakan cara konvensional yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Pengembangan teknik budidaya kubis bunga dapat dilakukan dengan menggunakan produk hasil biokonversi limbah oleh Black Soldier Fly Larvae (BSFL) yaitu lindi sebagai pengganti pupuk sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi konversi pakan limbah kubis bunga oleh BSFL serta respon pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga dengan pemberian lindi hasil biokonversi limbah pertanian oleh BSFL. Penelitian pada tahap budidaya terdiri dari satu perlakuan kontrol dan tiga taraf konsentrasi lindi yang diberikan yaitu konsentrasi 5% (A), 10% (B), dan 15% (C). Nilai ECD, AD, dan WRI larva BSF yang dihasilkan berturut-turut sebesar 33,9%, 14,7%, dan 4,1. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa kadar klorofil total daun tertinggi dihasilkan oleh perlakuan A sebesar 13,18 mg/L. Perlakuan B mempunyai kekerasan curd terbesar yaitu 2,66 kgf/cm2 sedangkan perlakuan C memiliki diameter curd dan berat basah curd tertinggi berturut-turut sebesar 18,919 cm dan 469,976 g terbesar. Estimasi produktivitas tertinggi dimiliki oleh perlakuan C dengan nilai 11,55 ton/ha/tahun. Neraca massa unit produksi tanaman kubis bunga meliputi aliran massa benih, media tanam, pupuk organik cair, air, evapotranspirasi, biomassa tanaman, dan massa yang terbuang dengan nilai laju alir massa total sebesar 57.600 g/tanaman/produksi.