digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Okra merupakan salah satu tanaman potensial untuk meningkatkan keuntungan petani karena dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi perlakuan antara residu biokonversi kotoran ayam oleh black soldier fly/casting (C) dengan pupuk guano (G) yang optimal untuk memproduksi biomassa okra dan Menentukan kombinasi pupuk guano dan residu biokonversi kotoran ayam oleh black soldier fly yang memiliki kandungan N-Total, P tersedia, dan K tersedia tertinggi. Penelitian berlangsung pada November 2016-Mei 2017 yang diawali dengan proses biokonversi dan proses penanaman okra. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari enam belas perlakuan dengan dua ulangan, yaitu A1B1 (C 0g; G 0,5g), A1B2 (C 0g; G 1g), A1B3 (C 0g; G 1,5g), A1B4 (C 0g; G 2g), A2B1 (C 100g; G 0,5g), A2B2 (C 100g; G 1g), A2B3 (C 100g; G 1,5g), A2B4 (C 100g; G 2g), A3B1 (C 200g; G 0,5g), A3B2 (C 200g; G 1g), A3B3 (C 200g; G 1,5g), A3B4 (C 200g; G 2g), A4B1 (C 300g; G 0,5g), A4B2 (C 300g; G 1g), A4B3 (C 300g; G 1,5g), dan A4B4 (C 300g; G 2g). Variabel yang diamati yaitu suhu, kelembaban,pH, kadar N, P, K media tanam, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, bobot buah, diameter buah, total padatan terlarut, dan kekerasan buah. Interaksi antara casting dan pupuk guano terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot buah, dan kekerasan buah menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Sedangkan interaksi antara casting dan pupuk guano terhadap diameter buah dan total padatan terlarut menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Pengolahan data secara statistika menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa komposisi residu biokonversi kotoran ayam oleh black soldier fly dan pupuk guano yang optimal adalah kelompok perlakuan A3 (C 200g dan G 0,5g; 1,0g; 1,5g; 2,0g) dan perlakuan A4 (C 300g dan G 0,5g; 1,0g; 1,5g; 2,0g). Kandungan N, P tertinggi berturut-turut terdapat pada perlakuan A4B1 (C 300 g; G 0,5 g) sebesar 0,39%, 659,2 ppm, dan K tertinggi terdapat pada perlakuan A4B2 (C 300 g; G 1,0 g) sebesar 4036,8 ppm.