digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Isu energi telah menjadi permasalahan bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Karena itu, kita harus sudah memulai untuk mengembangkan sumber energi terbarukan yang ada di dalam negara kita, salah satunya adalah energi arus pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah memodelkan arus pasang surut pada Teluk Kelabat untuk mendapatkan lokasi potensial yang dapat dijadikan ladang pembangkit listrik tenaga arus laut. Kemudian, ditentukan juga instrumen pembangkit listrik tenaga arus laut yang sesuai serta besar daya yang dihasilkan. Lalu, dilakukan analisa finansial untuk menentukan harga jual listrik tersebut. Penelitian ini menggunakan pemodelan hidrodinamika 3D dengan Delft3D. Pada tahap pertama pemodelan, yaitu validasi muka air pada kawasan Selat Karimata didapatkan galat sebesar 9.335% untuk 6 lokasi. Pada tahap kedua pemodelan, yaitu validasi arus pada Teluk Kelabat didapatkangalat 30.692% serta memberikan gambaran kesamaan antara model dan pengukuran pada scatterplot Vx dan Vy, fasa dan amplitudo kecepatan arus. Dari model Teluk Kelabat didapatkan lokasi potensial dengan kecepatan arus yang paling besar,yaitu pada perairan Teluk Kelabat (-1.644 LS, 105.729 BT). Pada lokasi tersebut digunakan 51instrumen pembangkit listrik Exim TTPP dengan produksi daya pada tahun 2017 sebesar 740.2MWh. Pada tahun 2018, implementasi 51 instrumen Exim TTPP membutuhkan investasi sebesarRp. 184,834,957,638 sehingga dibutuhkan harga jual listrik sebesar Rp. 10,000 per kWh agar dapatmengembalikan investasi tersebut dalam 25 tahun.