BAB 1 GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA GAGAH AROFAT (NIM : 12113045)
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Penemuan zona permeabel sangat membantu dalam menentukan prospek panas bumi. Salah satu metoda yang dapat digunakan dalam pendugaan zona permeabel batuan adalah dengan mengukur konsentrasi Radon (222Rn) terlarut dalam manifestasi panasbumi pada lapangan tersebut. Data primer berupa konsentrasi Radon (222Rn) terlarut pada penelitian ini diperoleh dengan pengukuran menggunakan alat RAD7 dan RAD H2O. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 1 sampai 4 Agustus 2017 di area panasbumi Wayang-Windu. Manifestasi yang diukur konsentrasi Radon (222Rn) terlarut adalah 10 mata air panas dan 8 mata air dingin, lama pengambilan data konsentrasi Radon (222Rn) terlarut untuk satu mata air adalah 60 menit. Data konsentrasi Radon (222Rn) terlarut hasil pengukuran diolah dengan metoda statistika deskriptif antara mata air panas dan dingin untuk mengetahui distibusi konsentrasinya. Pengolahan dengan metoda Ordinary Kriging digunakan untuk mengetahui pola persebarannya, kemudian dioverlay dengan parameter-parameter analisis. Pada metode ini pengolahanya digabung antara mata air panas dan dingin. Parameter analisis yang digunakan antara lain litologi, hidrogeologi, sesar regional, struktur bawah permukaan, manifestasi, topografi dan kelurusan (lineament) daerah penelitian. Hasil statistika deskriptif antara mata air panas dan dingin didapatkan konsentrasi Radon (222Rn) terlarut pada mata air dingin lebih tinggi dibanding mata air panas yang menunjukan Radon (222Rn) terlarut pada air panas mengalami degassing. Hasil overlay pola persebaran konsentrasi Radon (222Rn) terlarut kemudian dianalisis untuk mengetahui korelasi dengan parameter analisis. Adanya korelasi antara konsentrasi Radon (222Rn) terlarut dengan perpotongan sesar regional daerah penelitian, menandakan adanya zona permeabel pada daerah tersebut.