digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pangsa pasar Minuman Kemasan Non-Alkohol atau NARTD (Non-Alcohol Ready To Drink) di Indonesia sangat besar dengan lebih dari 17 miliar liter pada tahun 2016. PT Coca-Cola Amatil Indonesia, sebagai pemasok terbesar kategori minuman berkarbonasi menghadapi masalah bisnis yang serius mengenai volume penjualan minuman berskarbonasi dalam beberapa tahun terakhir. Disaat kategori lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan, kategori minuman berkarbonasi tidak berkembang. Sebagai pemimpin pasar dalam persaingan minuman berkarbonasi, CCAI (Coca-Cola Amatil Indonesia) perlu mencari solusi untuk meningkatkan volume penjualan CSD (Carbonated Soft-Drink), karena kategori tersebut adalah produk yang telah melekat pada perusahaan lebih dari 130 tahun. Tujuan dari final project ini adalah untuk menemukan akar permasalahan dan merumuskan solusi bisnis untuk mengatasi permasalahan volume penjualan tersebut. Setelah melakukan beberapa analisis, ada dua faktor yang menyebabkan performa penjualan minuman berkarbonasi persusahaan tidak tumbuh. Dari faktor eksternal, disebabkan oleh pertumbuhan yang kuat dari produk pesaing dari lain kategori. Dari faktor internal, hal itu disebabkan oleh harga produk CSD yang lebih tinggi daripada produk-produk lain. Melihat situasi perusahaan saat ini, berdasarkan lingkungan dalam dan luar, beberapa alternatif solusi bisnis dihasilkan. Penulis menemukan bahwa solusi yang paling tepat adalah menerapkan strategi pengembangan pasar untuk meningkatkan volume penjualan CSD di pasar NARTD Indonesia dengan menargetkan pasar konsumen non-CSD yang lebih besar. Strategi ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan produk CSD mereka dan memperkuat performa volume penjualan dalam persaingan pasar NARTD di masa depan.