Pangsa pasar Minuman Kemasan Non-Alkohol atau NARTD (Non-Alcohol Ready To Drink) di
Indonesia sangat besar dengan lebih dari 17 miliar liter pada tahun 2016. PT Coca-Cola Amatil
Indonesia, sebagai pemasok terbesar kategori minuman berkarbonasi menghadapi masalah
bisnis yang serius mengenai volume penjualan minuman berskarbonasi dalam beberapa tahun
terakhir. Disaat kategori lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan, kategori minuman
berkarbonasi tidak berkembang. Sebagai pemimpin pasar dalam persaingan minuman
berkarbonasi, CCAI (Coca-Cola Amatil Indonesia) perlu mencari solusi untuk meningkatkan
volume penjualan CSD (Carbonated Soft-Drink), karena kategori tersebut adalah produk yang
telah melekat pada perusahaan lebih dari 130 tahun. Tujuan dari final project ini adalah untuk
menemukan akar permasalahan dan merumuskan solusi bisnis untuk mengatasi permasalahan
volume penjualan tersebut.
Setelah melakukan beberapa analisis, ada dua faktor yang menyebabkan performa penjualan
minuman berkarbonasi persusahaan tidak tumbuh. Dari faktor eksternal, disebabkan oleh
pertumbuhan yang kuat dari produk pesaing dari lain kategori. Dari faktor internal, hal itu
disebabkan oleh harga produk CSD yang lebih tinggi daripada produk-produk lain. Melihat
situasi perusahaan saat ini, berdasarkan lingkungan dalam dan luar, beberapa alternatif solusi
bisnis dihasilkan. Penulis menemukan bahwa solusi yang paling tepat adalah menerapkan
strategi pengembangan pasar untuk meningkatkan volume penjualan CSD di pasar NARTD
Indonesia dengan menargetkan pasar konsumen non-CSD yang lebih besar. Strategi ini akan
membantu perusahaan untuk meningkatkan produk CSD mereka dan memperkuat performa
volume penjualan dalam persaingan pasar NARTD di masa depan.