digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Tunu merupakan salah satu lapangan gas dan kondensat terbesar di Indonesia. Salah satu kendala dalam pengembangan lapangan ini adalah ketidakpastian dalam melakukan perhitungan nilai sumberdaya awal ataupun cadangan terbukti, yang salah satunya diakibatkan oleh ketidakpastian parameter salinitas air di lapangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genesa salinitas air di lapangan ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman tali kawat (sinar gamma, densitas, neutron, dan spectral gamma ray), data batuan inti (scanning electron microscope dan x-ray diffraction), dan data kimia air (salinitas, kandungan ion air formasi, dan isotop (δ18O, δD, dan δ87Sr/86Sr). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan salinitas terhadap kedalaman di Zona Utama Lapangan Tunu. Hasil analisis data-data menunjukkan bahwa penurunan ini diakibatkan oleh adanya kontribusi air kompaksi dari batulempung yang masuk ke reservoir di Zona Utama ini. Proses yang mengontrol ekspulsi air dari batulempung diinterpretasikan diakibatkan oleh proses reverse osmosis. Pada proses ini, air mengalir melalui membran semi permeabel ke arah daerah yang mempunyai salinitas lebih rendah. Di daerah penelitian, batulempung berfungsi sebagai membran semi permeabel tersebut. Pada saat proses keluarnya air dari batulempung tersebut, garam-garam yang terlarut dalam air tidak dapat menembus batulempung karena ukuran molekulnya yang relatif besar, sehingga hanya molekul air yang dapat keluar. Oleh karena itu, air yang keluar mempunyai salinitas yang sangat rendah, dan kemudian bercampur dengan air di reservoir. Hal inilah yang mengakibatkan salinitas air di reservoir menjadi menurun.