Industri kosmetik lokal di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan teknologi informasi saat ini, tren kecantikan di seluruh dunia mudah menyebar ke
seluruh Indonesia. Namun, banyak merek kosmetik dari perusahaan besar memutuskan untuk
tidak mengubah citra diri dengan tren kecantikan saat ini, yang mengakibatkan banyak orang
beralih untuk membeli merek kosmetik internasional. Berdasarkan hasil wawancara
pendahuluan, banyak konsumen potensial mengatakan bahwa kosmetik lokal memiliki
kekurangan dalam aspek kemasan seperti warna, gambar, desain, dan material. Mereka tidak
memiliki kemasan yang menarik dan memiliki bahan berkualitas rendah sehingga
menghasilkan produk yang rusak. Salah satu merek kosmetik lokal dari perusahaan besar yang
menciptakan konsep brand yang unik dengan desain kemasan yang menarik adalah Emina.
Emina adalah merek kosmetik dengan konsep girly yang memiliki kemasan menarik pada
setiap produk yang mereka luncurkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
elemen kemasan lipstik lokal yang mempengaruhi persepsi konsumen dan niat beli, dimana
hasilnya dapat digunakan oleh merek kosmetik lokal untuk menciptakan desain kemasan yang
menarik sebagai alat pemasaran yang efektif.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari penelitian sebelumnya
tentang peran kemasan dan persepsi konsumen dan niat beli, dan juga penelitian pendahuluan
dengan mewawancarai 20 orang dengan rentang usia 15 tahun sampai 24 tahun. Variabel
bebasnya adalah empat elemen kemasan, yaitu warna, gambar, desain, dan material. Variabel
dependennya adalah persepsi konsumen dan niat beli. Total sampel dalam penelitian ini adalah
130 responden yang memiliki beberapa kriteria seperti perempuan, tinggal di Bandung, usia 15
tahun sampai 24 tahun, dan sudah membeli produk Emina. Kuesioner online disebarkan
melalui media sosial seperti Line untuk mengumpulkan data. Data diolah dengan analisis
deskriptif.
Dalam penelitian ini, empat elemen kemasan diuji untuk mengetahui apakah efeknya terhadap
persepsi konsumen dan niat beli. Dari hasil tersebut, ditemukan bahwa warna, gambar, desain
dan bahan kemasan lipstik lokal memang mempengaruhi proses pembelian konsumen. Hasil ini
menunjukkan bahwa produk lipstik yang memiliki warna trendi, gambar atau ilustrasi menarik,
desain menarik, dan material berkualitas tinggi dapat menarik minat konsumen dan
mempengaruhi proses pembelian. Dalam penelitian ini, juga ditemukan bahwa persepsi
konsumen itu sendiri dapat mempengaruhi preferensi mereka dalam memilih produk lipstik
lokal, dan persepsi konsumen terhadap desain pada kemasan memiliki nilai tertinggi. Selain itu,
konsumen rela mencari lebih banyak informasi mengenai produk lipstik karena kemasannya.
Ini berarti dengan menciptakan kemasan kreatif untuk merek lipstik lokal, hal itu dapat
mempengaruhi niat beli konsumen dalam membeli produk lipstik lokal.