Pada daerah Songa - Wayaua, Bacan, Maluku Utara diindikasikan terdapat adanya potensi panas bumi, hal ini ditunjukan dengan adanya kemunculan manifestasi di permukaan berupa fumarol, mata air panas, kolam lumpur, tanah beruap, dan batuan ubahan (alterasi), yang terdapat di sekitar Desa Songa dan Desa Wayaua dengan temperatur antara 30o C - 98o C dan pH 3 - 8. Kemunculan manifestasi berada pada lingkungan vulkanik (sekitar G. Pele dan G. Lansa) dengan tipe air manifestasi didominasi oleh tipe air klorida. Pada penelitian ini sudah dilakukan pemetaan struktur geologi permukaan dan pemodelan sistem panas bumi daerah panas bumi Songa - Wayaua, dengan menggunakan data 3G (geologi, geokimia, geofisika). Dari hasil pemetaan dan pemodelan diharapkan dapat memberikan gambaran sistem panas bumi daerah penelitian beserta besaran potensi dan rekomendasi target pemboran eksplorasi.
Berdasarkan hasil analisis data 3G (geologi, geokimia, geofisika), struktur sesar di daerah penelitian memiliki arah dominan berarahkan baratlaut - tenggara dan timurlaut - baratdaya. Morfologi daerah penelitian terdiri dari perbukitan, kerucut vulkanik dan dataran aluvial. Geologi daerah penelitian terdiri dari produk gunung api berumur kuarter - tersier dari G. Jare, G. Amasing, G. Songa, G. Pele, G. Lansa, dan G. Bibinoi kemudian satuan batugamping, satuan batuan granit tawa, dan satuan batuan metamorf yang berumur tersier. Sumber panas diperkirakan terdapat di antara G. Pele dan G. Lansa. Dari hasil kajian magnetik didapatkan daerah nilai anomali magnetik rendah disekitar G. Pele dan G. Lansa yang diperkirakan merupakan daerah akumulasi panas di permukaan. Berdasarkan penyelidikan magnetotelurik didapatkan lapisan batuan penudung memiliki ketebalan 500 - 900 m dan lapisan batuan reservoir memiliki ketebalan 900 - 1200 m. Temperatur reservoir diperkirakan 240 - 250o C (entalpi tinggi) dengan luas zona reservoir diperkirakan 15,5 km2, dengan perkiraan potensi panas bumi terduga sekitar 143 Mwe.