Lakase merupakan enzim lignoselulase yang dimanfaatkan pada industri makanan, kertas, maupun tekstil. Namun, kebutuhan lakase di Indonesia yang semakin meningkat tidak diiringi dengan produksi enzim yang mencukupi. Salah satu substrat yang mengandung lignoselulosa dan belum pernah dimanfaatkan dalam produksi lakase adalah tandan aren. Tandan aren merupakan limbah pengolahan gula aren. Produksi gula aren di Indonesia mencapai 30.376 ton/tahun, sehingga menghasilkan limbah dengan jumlah tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui produksi optimum enzim lakase oleh Marasmius sp. pada laju aerasi yang berbeda dengan substrat tandan aren. Optimasi produksi lakase oleh Marasmius sp. dilakukan dengan sistem fermentasi substrat padat pada trickle-bed reactor bervolume 1 Liter. Fermentasi dilakukan selama 14 hari menggunakan substrat tandan aren yang dialiri medium kirk dengan kosubstrat berupa glukosa 1g/L. Laju aerasi yang digunakan yaitu 1 vvm, 1,5 vvm, dan 2 vvm. Kondisi awal fermentasi yaitu pada pH 4,5, laju alir medium sebesar 1,5 mL/menit, serta suhu selama fermentasi yaitu 32oC. Analisis yang dilakukan selama produksi enzim meliputi aktivitas enzim lakase, selulase, mangan peroksidase, dan lignin peroksidase, perubahan konsentrasi gula pereduksi, serta perubahan derajat keasaman (pH) yang diukur setiap 12 jam. Hasil analisis menunjukkan perubahan aktivitas lakase bersifat fluktuatif pada seluruh variasi. Aktivitas lakase tertinggi pada aerasi 1 vvm, 1,5 vvm, dan 2 vvm secara berurutan adalah 37,740 U/mL pada hari ke-6 fermentasi, 43,375 U/mL pada hari ke-5 fermentasi, dan 34,726 U/mL pada hari ke-5 fermentasi. Aktivitas enzim selulase, lignin peroksidase, mangan peroksidase tertinggi selama fermentasi secara berurutan adalah 11,051 U/mL, 10,893 U/mL, dan 2,028 U/mL. Derajat keasaman (pH) selama proses fermentasi pada seluruh variasi berada pada rentang 4,50 – 8,46. Konsentrasi gula pereduksi selama proses fermentasi pada seluruh variasi sampel mengalami penurunan pada awal proses fermentasi, kemudian bersifat fluktuatif pada hari ke-3 hingga ke-14 dengan rentang 0,065-0,394 mg/mL. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa laju aerasi terbaik adalah 1,5 vvm dengan aktivitas lakase tertinggi yaitu 43,375 U/mL pada hari ke-5 fermentasi.