Jonas Photo merupakan perusahaan fotografi dengan jumlah total toko 15 yang tersebar di Bandung, Jakarta dan Semarang. Sebagai pemain lama di industri fotografi dan saat ini manajemennya telah dipegang oleh generasi kedua, Jonas Photo memiliki visi menjadi jaringan toko foto nasional dengan standar internasional dalam lima tahun ke depan (atau pada tahun 2021), disiapkan untuk generasi milenial. Meskipun bisnisnya terlihat terus bertumbuh yang dapat dilihat dari terus bertambahnya jumlah toko setiap tahunnya, berdasarkan data kuantitas penjualan pada gambar 2.11, kuantitas penjualan produknya mengalami penurunan secara keseluruhan meskipun jumlah toko terus bertambah setiap tahunnya. Pada proses eksplorasi masalah teridentifikasi bahwa manajemen Jonas Photo tidak mengelola produk sebelumnya. Meskipun target penjualan setiap store telah ditetapkan setiap tahunnya, namun staff operasional toko tidak tahu bagaimana cara untuk mencapai target tersebut dan hanya melakukan penjualan setiap harinya. Sebagai salah satu perusahaan ritel, Jonas Photo memiliki tiga jenis produk yang merupakan unit bisnis strategis dan terdapat sebanyak 2617 item produk yang dijual. Jonas photo perlu menaruh perhatian tidak hanya pada pengembangan produk baru saja, tetapi juga mengelola produk yang sudah ada saat ini. Itulah yang menjadi penyebab penurunan kuantitas penjualan tidak teridentifikasi oleh manajemen sebelumnya, karena tidak ada orang yang bertugas untuk mengelola produk yang disebabkan oleh belum jelasnya deskripsi pekerjaan pada fungsi pemasaran. Hal utama yang menjadi penyebab masalah tersebut yaitu perusahaan tidak memiliki struktur produk dan tidak menggunakan data dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan strategi dan mencapai tujuan. Struktur produk yang diusulkan dibuat berdasarkan data produk yang dimiliki perusahaan saat ini dan strategi untuk bisnis di masa depan. Dengan menerapkan struktur produk tersebut, staf manajemen produk dapat lebih mudah dalam mengelola keseluruhan produk dan menyiapkan laporan kepada direktur. Informasi tersebut dapat mengidentifikasi produk mana yang memiliki kontribusi yang baik terhadap pendapatan dan produk mana yang tidak. Pada akhirnya, informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan apakah akan meningkatkan penjualan suatu produk melalui kegiatan promosi, meluncurkan kembali suatu produk, melakukan perbaikan terhadap produk yang ada saat ini atau bahkan memutuskan untuk menghentikan produk yang tidak lagi menjadi permintaan pelanggan. Solusi bisnis yang diberikan juga meliputi target penjualan untuk tahun depan, strategi panduan untuk pelatihan ulang bagi personal assistant toko terkait produk rekomendasi untuk produk studio dan printing dan laporan penjualan untuk toko PVJ berdasarkan data penjualan tahun 2016, untuk melihat penerapan struktur produk yang telah dibuat.