Indonesia adalah negara maritim sehingga transportasi laut memegang peranan penting dalam
perkembangan Indonesia. Transportasi laut harus didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, khususnya sarana berlabuh yaitu dermaga. Dengan tersedianya fasilitas dermaga di
seluruh wilayah Indonesia, arus perpindahan barang dan manusia dapat terjadi dengan lancar.
Salah satu metode umum untuk mengangkut barang adalah dengan peti kemas. Maka dermaga
perlu dirancang agar dapat melayani kargo peti kemas. Dermaga peti kemas direncanakan
dibangun di Terminal Peti Kemas Bitung, Sulawesi Utara sebagai bagian dari rencana jangka
panjang pengembangan Pelabuhan Bitung sebagai Pelabuhan Hub Internasional.
Dermaga dirancang dengan tipe deck on pile. Lingkup dari bahasan Tugas Akhir meliputi
penjelasan kriteria desain struktur dermaga, pemodelan data lingkungan (gelombang dan arus),
perhitungan beban-beban yang bekerja pada dermaga, penentuan dimensi dermaga, analisis
struktur dermaga, desain penulangan elemen struktural beton, dan analisis daya dukung tanah.
Acuan desain dermaga secara umum didapatkan dari dokumen Technical Standards and
Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan yang ditulis oleh The Overseas Coastal
Area Development Institute of Japan (OCDI), sedangkan kriteria desain untuk elemen
struktural (baja dan beton) didapatkan dari SNI 1729:2012 dan SNI 2847:2013.
Analisis struktur dermaga dilakukan dengan bantuan perangkat lunak analisis struktur. Desain
yang dihasilkan memiliki UCR untuk tiang pancang sebesar 0.82 dengan reaksi perletakan pada
ujung tiang sebesar 2841.888 kN. Pondasi tiang pancang pada dermaga rencana perlu
dipancang hingga kedaalaman tiga puluh meter dari dasar laut.