MARSHAL MAHMUD
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 
MARSHAL MAHMUD
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 
MARSHAL MAHMUD
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 
MARSHAL MAHMUD
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 
MARSHAL MAHMUD
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 
MARSHAL MAHMUD
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 
Stronsium ortostanat, Sr2SnO4, merupakan salah satu material Ruddlesden-Popper
yang tersusun atas 1 lapis oktahedral [SnO6] diantara lapisan rocksalt SrO.
Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa senyawa ini memiliki tiga polimorf
berbeda yaitu ortorombik Pccn, ortorombik Bmab dan tetragonal I4/mmm, sehingga
menjadikan senyawa ini menarik untuk dipelajari. Senyawa ini dilaporkan dapat
diaplikasikan sebagai material fotoluminesen setelah didoping menggunakan
variasi ion logam baik logam transisi maupun logam tanah jarang. Material ini
dilaporkan menghasilkan emisi sinar biru saat ion Sn4+ disubstitusi oleh ion Ti4+
dengan panjang gelombang emisi sekitar 400 nm. Akan tetapi, pengaruh aktivator
Ti4+ terhadap struktur kristal dari senyawa ini belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Penelitian ini mempelajari pengaruh substitusi Sn4+ oleh Ti4+ terhadap struktur
kristal, sifat optik dan fotoluminesensi dari solid-solution yang disintesis dengan
metode reaksi fasa padat. Analisis pola difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan bahwa
semua sampel dengan komposisi Ti4+ hingga 0,1 mol memiliki pola difraksi yang
mirip dengan tiga polimorf senyawa Sr2SnO4 yang telah dilaporkan sebelumnya.
Namun, difraktogram sampel SSTO-0,07 dan SSTO-0,10 menunjukkan adanya
senyawa lain berupa SrCO3 meskipun telah disintering selama 24 jam dan
dilanjutkan dengan annealing pada 750 °C selama 24 jam. Analisis refinement
dengan metode Le Bail dilakukan untuk menentukan struktur kristal yang paling
cocok untuk semua sampel. Berdasarkan perbandingan plot Le Bail dan nilai
Figure-of-Merits (FoMs) dari hasil analisis refinement diketahui bahwa sampel
SSTO-0 dan SSTO-0.02 cenderung untuk mengadopsi struktur ortorombik Pccn,
sedangkan SSTO-0.05 mulai menunjukkan transisi struktur menuju grup ruang
Bmab. Hal ini didasarkan pada nilai FoMs (Rp, Rwp dan ?2) yang lebih kecil pada
masing-masing struktur. Selain itu, hasil analisis refinement juga menunjukkan
penurunan nilai parameter kisi a dan b akibat peningkatan komposisi Ti4+ pada
solid-solution SSTO-x, sedangkan parameter c mengalami peningkatan. Hal ini
dikarenakan perbedaan jari-jari ionik dari Ti4+ (0,605 ?) yang lebih kecil dibanding
Sn4+ (0,69 ?) dengan bilangan koordinasi yang sama. Perubahan parameter kisi ini
mengindikasikan penurunan distorsi ortorombik dan peningkatan regangan
tetragonal yang menandakan terjadinya pergeseran struktur akibat substitusi Sn4+
oleh Ti4+. Pengaruh substitusi Ti4+ pada SSTO-x terhadap sifat optik dikaji melalui
spektroskopi UV-Vis DRS (Diffused Reflectance Spectroscopy). Spektrum reflektansi dari SSTO-0 menunjukkan penurunan persentase reflektansi yang kuat
disekitar 250 nm dengan absorption edge disekitar 300 nm. Substitusi 0,02 mol
Sn4+ oleh Ti4+ menyebabkan pergeseran absorption edge ke energi yang lebih tinggi
(260 nm) yang mengindikasikan peningkatan energi celah pita akibat substitusi
dengan 0,02 mol Ti4+. Selain itu, substitusi dengan Ti4+ juga memunculkan puncak
serapan baru disekitar 300 nm yang berkaitan dengan keadaan (state) Ti4+ pada
struktur pita elektronik sampel. Energi celah pita untuk transisi langsung (direct
transition) yang dihitung menggunakan metode Kubelka-Munk menunjukkan
SSTO-0 memiliki energi celah pita langsung sebesar 4,54 eV dan mengalami
peningkatan dengan penambahan komposisi Ti4+ pada SSTO-0,02 (5,10 eV) namun
menurun dengan peningkatan substitusi Ti4+ hingga SSTO-0,1 pada 4,83 eV. Pola
yang sama juga ditunjukkan energi celah pita melalui mekanisme tidak langsung.
Spektrum emisi dan eksitasi dari semua sampel diukur menggunakan
spektrofluorometer. Spektrum emisi dari SSTO-0,02 menunjukkan adanya puncak
emisi kuat pada energi sekitar 2,79 eV yang tidak teramati pada SSTO-0. Namun,
intensitas emisi ini menurun seiring dengan penambahan komposisi Ti4+ pada
senyawa. Pola yang sama juga ditunjukkan pada spektrum eksitasi, dimana terdapat
serapan kuat pada energi sekitar 4,38 eV yang berkaitan dengan tingkat energi Ti
pada spektrum reflektansi. Hal ini mengindikasikan bahwa emisi biru yang
dihasilkan pada senyawa Sr2SnO4 teraktivasi Ti berkaitan dengan munculnya
keadaan (state) Ti4+ pada struktur pita elektronik. Penurunan intensitas emisi dan
eksitasi dengan peningkatan komposisi Ti4+ pada sampel diduga berkaitan dengan
proses quenching pada material fotoluminesen teraktivasi.
Perpustakaan Digital ITB