digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan panas bumi “Z”berlokasi kurang lebih 35 km di selatan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Lapangan ini merupakan salah satu lapangan panas bumi terbesar di Indonesia dan proses eksplorasi di daerah ini masih terus berjalan. Akan tetapi tingginya biaya eksplorasi dan eksploitas menjadi hambatan utama dalam perkembangan penggunaan potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan metode ambient noise tomography yang memanfaatkan noise di sekitar lapangan panas bumi “Z” tanpa perlu adanya ledakan ataupun sumber gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencitrakan model peta kecepatan grupyang dapat menggambarkan kondisi geologi permukaan di sekitar lapangan panas bumi. Data yang digunakan terdiri dari jaringan seismometer yang tersebar di sekitar lapangan panas bumi “Z” yang berjumlah 12 jaringan seismometer dengan volume data dari Januari-Maret 2015. Gelombang Love yang merupakan komponen transversal diperoleh dari hasil rotasi dua komponen horizontal (N-S dan E-W) terhadap sudut azimuth antarstasiun. Proses korelasi silang antarstasiun dilakukan untuk mendapatkan fungsi Green. Kemudian kurva dispersi diekstrak menggunakan metode Frequency Time Analysis dengan teknik Multiple Filtering Technique. Kurva-kurva dispersi yang didapat kemudian diolah untuk rentang periode 2s, 2.5s, 3s, 3.5s, dan 4s. Himpunan kurva-kurva dispersi yang diperoleh digunakan untuk membuat peta kecepatan grup pada periode-periode tersebut. Kecepatan grup gelombang Love yang didapat dari hasil penelitian menunjukkan adanya zona kecepatan grup yang relatif tinggi di bagian selatan Gunung Puncak Besar yang semakin meluas dengan bertambahnya nilai periode. Selain itu terdapat zona dengan kecepatan grup yang relatif lebih rendah di bagian timur Gunung Gambung dan bagian barat laut Gunung Wayang dimana semakin tinggi nilai periode zona ini berkurang luasnya