digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri film merupakan salah satu dari 16 subsektor yang menjadi fokus pengembangan dan pengelolaan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Namun, saat ini Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia yang benar-benar memiliki keahlian di bidang film. Oleh karena itu, salah satu solusi untuk mendongkrak perindustrian film di Indonesia yaitu mendirikan sekolah khusus perfilman. Tugas Akhir ini membahas proses perancangan struktur tahan gempa Sekolah Tinggi Perfilman JABABEKA yang terdiri dari tiga gedung utama yaitu Gedung Sekolah (tujuh lantai), Gedung Asrama Putri (delapan lantai) dan Gedung Asrama Putra (delapan lantai). Proyek ini masuk dalam kategori fasilitas pendidikan sehingga memiliki kategori risiko bangunan IV dan faktor keutamaan gempa sebesar 1,5. Parameter percepatan spektral desain dari proyek ini yaitu SDS sebesar 0,567 g dan SD1 sebesar 0,352 g sehingga kateogri desain seismik yang diterapkan yaitu KDS D. berdasarkan kategori desain seismik yang diperoleh, maka untuk struktur atas digunakan Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan untuk struktur bawah (basement) digunakan Sistem Ganda. Dalam tahapan pemodelan struktur, digunakan software ETABS untuk memodelkan Gedung Sekolah, Gedung Asrama Putri dan Gedung Asrama Putra. Hasil dari pemodelan struktur tersebut digunakan dalam tahapan analisis struktur seperti pemenuhan prosedur analisis dua tahap, pengecekan partisipasi massa analisis respons spektra, penentuan periode alami struktur, penentuan koefisien respons seismik, penentuan gaya geser statik & dinamik, pengecekan skala gaya seismik, pengecekan simpangan antar lantai, pengecekan rasio tulangan, pengecekan delta vertikal, pengecekan pengaruh P-Delta, penentuan eksentrisitas & torsi, pengecekan ketidakberaturan struktur, dan pengecekan faktor redundansi. Analisis struktur yang dilakukan mengacu kepada SNI 1726 : 2012 tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung”. Setelah tahapan analisis struktur selesai, selanjutnya dilakukan proses detailing penulangan elemen struktur. Elemen-elemen struktur tersebut yaitu balok anak, balok induk, kolom, hubungan balok-kolom, pelat, pile cap dan tie beam. Proses detailing penulangan elemen struktur mengacu kepada SNI 2847 : 2013 tentang “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung”. Software-software yang digunakan dalam proses detailing penulangan yaitu pcaCOLUMN dan SAFE.