digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aspal porus secara umum dikenal sebagai perkerasan yang mampu mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh air hujan. Permasalahan yang disebabkan oleh air hujan diantaranya adalah fenomena hydroplanning, cipratan air, dan genangan air yang menyebabkan pantulan cahaya. Dengan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki curah hujan tinggi maka campuran aspal porus diharapkan mampu menjadi solusi. Selain Indonesia, negara-negara di Asia telah mengembangkan perkerasan aspal porus diantaranya adalah Filipina. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja laboratorium dari campuran aspal porus dengan gradasi Indonesia dan gradasi Filipina. Kinerja campuran aspal porus dengan gradasi Indonesia dan gradasi Filipina diperoleh melalui pengujian Marshall, Asphalt Draindown, Cantabro Loss, Stabilitas Rendaman, Permeabilitas, Modulus Resilien dan Deformasi Permanen. Dibandingkan dengan gradasi Filipina, gradasi Indonesia lebih unggul dalam segi struktural campuran yang ditunjukkan dengan hasil modulus resilien dan deformasi permanen yang lebih baik. Hal ini dikarenakan gradasi Indonesia memiliki karakteristik lebih padat. Namun gradasi Filipina unggul dalam segi fungsional campuran yang ditunjukkan dengan hasil permeabilitas yang lebih baik. Hal ini dikarenakan gradasi Filipina memiliki karakteristik kepadatan yang rendah, memiliki rongga dalam campuran yang tinggi dan kebutuhan aspal yang rendah, sehingga campuran dengan gradasi Filipina lebih efektif dalam meloloskan air.