Serat dari limbah High impact polystyrene (HIPS) telah berhasil disintesis dengan metode pemintalan elektrik. Larutan HIPS dibuat dengan pelarut tunggal (DMF atau d-limonene), campuran pelarut (d-limonene/DMF) serta dengan penambahan aseton. Efek konsentrasi HIPS, campuran pelarut dan penambahan aseton terhadap tampilan dan diameter serat diamati. Perubahan dari partikel ke serat terjadi akibat peningkatan konsentrasi HIPS dalam pelarut d-limonene, pada konsentrasi 15% didapatkan partikel mikro, sedangkan pada konsentrasi 20 dan 25% didapatkan serat ber-beads, dan pada konsentrasi 30 dan 35% didapatkan serat tanpa beads. Ukuran serat meningkat seiring peningkatan konsentrasi HIPS dalam pelarut DMF, untuk konsentrasi 15, 20, 25, 30, dan 35% berturut-turut didapatkan rata-rata diameter 1,85, 2,09, 2,66, 3,59 dan 7,38 μm. Keberadaan beads dan besarnya diameter dipengaruhi dari perbandingan campuran pelarut (d-limonene/DMF) untuk campuran dengan perbandingan 100:0 didapatkan serat dengan banyak beads dengan rata-rata diameter 0,92 μm, perbandingan 75:25 keberadaan beads semakin sedikit dengan rata-rata diameter 1,06 μm, perbandingan 50:50 didapatkan serat dengan sangat sedikit beads dengan rata-rata diameter 1,73 μm, dan pada perbandingan 25:75 dihasilkan serat tanpa beads dengan rata-rata diameter 1,86 μm. Penambahan aseton memperkecil diameter serat yang dihasilkan tapi ketika terlalu banyak penambahan menyebabkan serat menjadi basah dan diameter kembali membesar. Lebih jauh serat dimanfaatkan sebagai filter udara. Pabrikasi membran serat nano dilakukan dengan melarutkan limbah HIPS dalam campuran pelarut d-limonene dan DMF (25/75, 50/50 dan 75/25), kemudian disintesis menjadi serat dengan metode pemintalan elektrik, variasi waktu pemintalan dilakukan sebanyak empat variasi (1.5, 2, 2.5 dan 4 jam) untuk campuran pelarut d-limonene/DMF sebesar 25/75, hal ini bertujuan untuk menghasilkan membran serat nano dengan ketebalan yang berbeda. Dalam proses filtrasi udara digunakan aerosol dengan berbagai ukuran partikel PSL (160, 216, 296, 451, 565 dan 941 nm). Dari hasil pengujian didapatkan nilai efisiensi terbaik diperoleh dari membran serat nano yang disintesis dengan waktu pemintalan selama 4 jam dengan rata-rata efisiensi 99,99% untuk setiap ukuran partikel. Kemudian nilai penurunan tekanan terendah diperoleh dari membran serat nano yang disintesis dengan dengan perbandingan pelarut d-limonene dan DMF sebesar 25/75. Ketebalan dari membran serat nano yang diproduksi sangat mempengaruhi nilai dari penurunan tekanan dan efisiensi dari membran.