digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Catalytic converter adalah suatu alat yang berfungsi sebagai tempat reaksi gas buang kendaraan agar tidak berbahaya bagi lingkungan. Catalytic converter biasanya menggunakan logam platinum, rhodium , dan palladium yang berfungsi sebagai katalis. Logam-logam tersebut cukup mahal sehingga diperlukan alternatif katalis untuk menurunkan harga catalytic converter . Pada tugas akhir ini dilakukan sintesis catalytic converter dari kayu Eucaliptus papuana untuk bahan dasar SiC sebagai membrane, dan gamma alumina dan logam nikel sebagai katalis, ketiganya mudah diperoleh di dalam negeri dengan harga yang relatif murah. Catalytic converter dibuat dengan cara membakar kayu 100oC selama 12 jam dilanjutkan dengan proses pirolisis 750oC selama 5 jam untuk mendapatkan karbon aktif. SiC dibuat dengan mencelupkan karbon aktif kedalam larutan sodium silikat 2,5 ml, 5 ml, 10 ml lalu dipirolisa pada temperatur 900oC. Impregnasi gamma alumina dilakukan dengan perendaman SiC dalam larutan kitosan 2% dan Al(NO3)3 dan dipirolisa pada temperatur 750 oC, 850 oC, dan 950 oC. Setelah itu sampel dengan unsur gamma alumina terbanyak diimpregnasi logam nikel dengan cara merendam sampel dalam larutan nikel klorida 0,1 M. Semua proses impregnasi menggunakan kitosan 2%. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa SiC telah terbentuk namun belum seluruh sampel karbon aktif berubah menjadi SiC. Impregnasi gamma alumina dan nikel terlihat pada dinding pori SiC dengan ukuran berturur-turut sebesar 1,08 μm - 5,5 μm dan 394,73 nm. EDS mengkonfirmasi bahwa SiC melapisi permukaan pori dengan total 4,86 at.%, sementara - Al1.7O2.6 sebanyak 6,59 at.% dan Ni 1,58 at.%. tersebar secara random pada permukaan SiC.